Salin Artikel

Muktamar Ke-34 NU Digelar, 2 Sosok Ini Digadang-gadang Jadi Ketua Umum PBNU

Namun, pemilihan ketua umum (ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjadi salah satu isu yang paling disorot publik.

Dalam muktamar ini, digadang-gadang ada dua tokoh yang memiliki basis pendukung kuat bakal menjadi ketum PBNU selanjutnya.

Keduanya adalah Said Aqil Siradj sebagai petahana dan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang kini menjabat Khatib Aam PBNU.

Lantas, seperti apa profil singkat dari kedua tokoh yang disebut-sebut menjadi calon kuat ketum PBNU berikutnya? Berikut rangkuman Kompas.com.

Said Aqil Siradj

Said dilahirkan di Cirebon, Jawa Barat, pada 3 Juli 1953. Ia merupakan incumbent atau ketua umum petahana.

Dia menjadi salah satu tokoh yang digadang-gadang menjadi calon kuat ketum PBNU periode 2021-2026.

Tercatat, Said sudah menjabat Ketum PBNU selama dua periode, yakni 2010-2015 dan 2015-2020.

Pada Oktober 2021, Said mengaku mendapat dukungan dari banyak pihak untuk mencalonkan diri kembali memimpin PBNU.

Usai mendapat dukungan, dia menyatakan siap maju kembali sebagai calon ketum pada Rabu (8/12/2021).

Said menuturkan, sejumlah kiai sepuh memintanya kembali memimpin PBNU, antara lain Habib Luthfi, Tuan Guru Turmudzi, KH Muhtadi Dimyati, KH Dimyati Rois, KH Agoes Ali Masyhuri, dan Kiai Bustomi.

"Saya terima permintaan atau perintah dari para kiai sepuh," kata Said dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu.

Yahya Cholil Staquf

Calon dengan basis pendukung yang kuat berikutnya adalah Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya.

Dia merupakan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur sekaligus Khatib Aam PBNU.

Dilahirkan di Rembang, Jawa Tengah, pada 16 Februari 1966, Gus Yahya juga merupakan mantan juru bicara Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Dukungan terhadap Gus Yahya berbasis di Jawa Timur.

Catatan Kompas.com, sebanyak 42 pengurus cabang NU di Jawa Timur diklaim solid mendukung Gus Yahya sebagai calon ketum.

Dikutip Tribunnews.com, Gus Yahya mengakui dirinya memang menawarkan diri agar dapat menjadi orang nomor satu di PBNU.

Keinginan itu tak lepas karena Gus Yahya ingin mengubah konstruksi organisasi NU agar menjadi organisasi yang lebih optimal.

"Saya memang menawarkan diri untuk dipilih sebagai ketum dalam muktamar nanti karena saya melihat ada sejumlah hal penting yang harus dilakukan NU segera, yaitu yang tema besarnya adalah transformasi konstruksi organisasi NU supaya NU ini bisa lebih optimal di dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya," ujar Gus Yahya ketika wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Domu Ambarita, Sabtu (4/12/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/22/06310041/muktamar-ke-34-nu-digelar-2-sosok-ini-digadang-gadang-jadi-ketua-umum-pbnu

Terkini Lainnya

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke