Salin Artikel

UPDATE: 133 Kasus Harian Covid-19 dan Imbauan agar Tetap Waspada dengan Varian Omicron

Ia pun mengajak masyarakat tidak panik, tetapi secara bersamaan tetap waspada dengan corona varian baru Omicron.

Pasalnya, varian Omicron menjadi penyebab lonjakan kasus di berbagai negara tetangga, seperti sejumlah negara di Eropa dan Singapura.

Adapun dalam beberapa waktu terakhir ini, angka penambahan kasus baru Covid-19 masih berada di kisaran angka 200.

"Terkait dengan perkembangan kasus varian Omicron, dapat kami infokan bahwa kasus Covid-19 masih ada dalam tingkat yang rendah pasca ditemukan kasus pertama varian tersebut di Indonesia," ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/12/2021).

Pada Senin (10/12/2021) pukul 12.00 WIB, pemerintah mencatat ada penambahan 133 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Penambahan itu membuat total kasus Covid-19 di Tanah Air kini mencapai 4.260.677 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Adapun angka tersebut diperoleh data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin sore. Data juga bisa dilihat di situs https://covid19.go.id/.

Berdasarkan data yang sama, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh dalam 24 jam terakhir bertambah 216 orang sehingga total pasien sembuh ada 4.111.835 orang.

Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga mengalami penambahan 11 orang dalam periode waktu yang sama.

Dengan penambahan tersebut, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia telah mencapai 144.013 orang sejak awal pandemi.

Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 4.8129 kasus. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani perawatan.

Pemerintah juga mencatat angka positivity rate kasus positif Covid-19 harian yaitu 0,09 persen secara total.

Namun, jika hanya berdasarkan dengan tes swab PCR dan TCM, maka positivity rate yaitu sebesar 0,54 persen.

Jangan panik, tetap waspada

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tetap mengingatkan masyarakat tidak panik dalam menghadapi penyebaran virus corona varian Omicron.

Luhut mengeklaim bahwa pemerintah sudah lebih siap mengatasi varian baru ini.

"Jangan sampai ini menimbulkan kepanikan. Tidak ada yang perlu dibuat panik karena semua kesiapan kita jauh lebih bagus dari bulan Mei, Juni, Juli tahun ini," kata Luhut.

Beberapa langkah yang disiapkan pemerintah misalnya, memperketat pintu masuk kedatangan masyarakat dari luar negeri dan menambah tempat karantina bagi pelaku perjalanan yang baru tiba di Indonesia.

Kemudian, pemerintah akan menambah jumlah negara yang warganya sementara dilarang masuk ke Tanah Air.

Menurutnya, jika Omicron makin meluas, pemerintah juga akan menambah masa karantina pelaku perjalanan luar negeri dari 10 menjadi 14 hari.

Kendati demikian Luhut mengatakan, pemerintah hingga kini masih belum mengetahui banyak hal terkait Covid-19 varian Omicron.

"Masih banyak yang belum kita ketahui tentang varian Omicron ini," ujar Luhut.

Berdasarkan hasil penelitian, ia mengatakan, corona varian Omicron bisa menyebar sangat cepat namun dengan tingkat risiko keparahan yang lebih ringan.

Ia juga tetap tidak memungkiri adanya kemungkinan pasien corona varian Omicron meninggal karena tak mendapat perawatan.

Luhut menekankan tidak menutup kemungkinan terjadinya potensi peningkatan perawatan rumah sakit di Indonesia.

"Risiko peningkatan perawatan rumah sakit sebagaimana terjadi di UK itu juga sangat berbahaya. Karena itu dapat juga orang meninggal karena tidak dapat perawatan," katanya.

3 kasus omicron

Setelah Menteri Kesehatan (Menkes) budi Gunadi Sadikin mengumumkan kemunculan satu kasus varian Omicron pada Kamis lalu, pihaknya kembali mengumumkan tambahan dua pasien baru lainnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan sudah terdeteksi ada tiga kasus konfirmasi varian Omicron di Tanah Air pada Sabtu (18/12/2021).

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, dua kasus baru itu didapatkan dari hasil pemeriksaan sampel lima kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri.

Seorang pasien berinisial IKWJ (42) terpapar varian Omicron usai melakukan perjalanan dari Amerika Selatan. Pasien lainnya dengan inisial M (50) terpapar setelah kembali dari Inggris.

Menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Suharyanto, dua pasien baru yang terinfeksi varian Omicron berstatus tanpa gejala. Saat ini kedua pasien itu sedang menjalani karantina di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Adapun kasus pertama yang menginfeksi pasien N diduga berasal dari warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada 27 November 2021.

Pasien yang yang bekerja sebagai tenaga pembersih di RS Wisma Atlet itu diketahui tanpa gejala saat kondisinya positif tertular varian Omicron, namun ia sudah menjalani karantina dan kini sudah dinyatakan negatif Covid-19.

"Sebab pengambilan sampel pertama pada 8 Desember lalu. Lalu sudah dites PCR kembali. Exit test tiga hari berikutnya dan sudah negatif (hasilnya)," ujar Menkes Budi Sadikin dalam konferensi pera secara virtual pada Kamis (16/12/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/21/06370581/update-133-kasus-harian-covid-19-dan-imbauan-agar-tetap-waspada-dengan

Terkini Lainnya

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke