Sebab, kata dia, pembentukan antibodi setelah divaksinasi membutuhkan waktu.
Selain itu, belajar dari pengalaman bulan Juli lalu, lonjakan kasus Covid-19 terjadi akibat adanya periode libur Lebaran.
"Memang biasanya kalau ada liburan bersama historinya adalah peningkatan kasus yang signifikan, kita sudah senang angka positivity rate kita rendah, jadi bersabar dululah," kata Piprim dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (17/12/2021).
Piprim mengatakan, penularan virus corona harus terus diwaspadai menyusul masuknya varian B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia.
Ia meminta masyarakat tidak euforia dan melindungi anak selama beraktivitas di luar rumah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau di Nataru menyebar lagi, nanti jadi masalah lagi, jadi wait and see dulu, sabar dulu, jangan euforia dulu. Kita tunggu kalau di Indonesia jadi endemi bisa jadi lebih longgar," ujarnya.
Senanda dengan Piprim, Direktur Eksekutif International Paediatrics Association (IPA) Aman Bhakti Pulungan mengatakan, proses pembentukan antibodi setelah anak disuntik vaksin biasanya membutuhkan waktu 2-3 minggu sehingga anak kemungkinan bisa tertular virus.
Oleh karenanya, ia menyarankan orangtua tidak membawa anak mereka berlibur selama periode libur Natal dan Tahun Baru.
"Sama, kita tidak menganjurkan anak liburan kecuali dia selama traveling di dalam mobil saja, tapi biasanya ramai ya, di pesawat juga tidak ada lagi jaraknya antarpenumpang," kata Aman.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/18/10153541/ketua-idai-tak-sarankan-anak-liburan-pada-periode-natal-dan-tahun-baru