JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan, hingga saat ini belum ada laboratorium yang melaporkan adanya varian virus Corona B.1.1.529 atau Omicron dari pemeriksaan spesimen menggunakan metode whole genome sequencing (WGS).
Metode WGS merupakan pengurutan genom menyeluruh dalam pemeriksaan terhadap sampel dari pasien Covid-19 untuk mendeteksi mutasi baru virus Corona.
"Saya pastikan sampai saat ini belum ada laboratorium yang melaporkan adanya Omicron," kata Amin, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/12/2021).
Amin mengatakan, para pakar bisa saja menduga varian Omicron semestinya sudah terdeteksi di Indonesia.
Namun, kata dia, hal itu harus berdasarkan pada bukti ilmiah.
"Jadi prediksi atau perkiraan bisa saja dibuat oleh siapa pun berdasarkan hipotesis-hipotesis tetapi semua harus ada bukti, kalau kita bilang itu sudah ada, buktinya mana," ujarnya.
Lebih lanjut, Amin menjelaskan, metode S gene target failure (SGTF) dalam pemeriksaan tes PCR hanya sebagai screening awal untuk mendeteksi dugaan varian Omicron.
Ia menegaskan, setiap varian baru virus Corona hanya bisa dikonfirmasi melalui metode WGS.
"PCR itu tujuannya untuk screening awal tetap kalau itu (varian Omicron) harus dikonfirmasi dengan whole genome sequencing," ucap dia.
Sebelumnya, beredar pemberitaan bahwa Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan, empat warga ber-KTP Jakarta dinyatakan terpapar virus corona varian Omicron berdasarkan hasil tes Covid-19.
Keempat orang tersebut disebut menjalani tes Covid-19 di Laboratorium Farmalab Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Namun, pernyataan tersebut diralat. Pihak Dinkes Kabupaten Bekasi menarik pernyataan yang dirilis tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu membantah varian virus corona B.1.1.529 atau Omicron sudah terdeteksi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Ia mengatakan, surveilans genomik yang rutin dilakukan Kemenkes belum mendeteksi adanya varian Omicron.
Surveilans genomik merupakan upaya pelacakan dan pemantauan genome virus corona untuk mencegah meluasnya penyebaran virus.
"Sampai saat ini belum ada, kami rutin melakukan surveilans genomik sekuensing belum ditemukan varian baru Omicron," kata Maxi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (8/12/2021).
Maxi juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan bahwa laboratorium Farmalab tidak bisa melakukan pemeriksaan sampel dengan metode whole genome sequencing (WGS).
"Laboratorium Farmalab tidak punya kemampuan genome sequencing, hanya bisa di Litbangkes dan GSI Lab, saya sudah cek di litbangkes tidak ada pengiriman sampel dari Farmalab," ujar dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/08/18451381/eijkman-belum-ada-laboratorium-wgs-yang-laporkan-varian-omicron