JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini angkat bicara soal hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebut bahwa mayoritas responden kurang dan tidak setuju Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang.
Faldo menilai respons tersebut wajar. Bahkan, pemerintah sendiri sejatinya tak ingin terus-menerus memperpanjang PPKM.
"Soal perpanjangan PPKM yang cenderung kurang disetujui publik, ya wajar saja. Kami juga tidak ingin sebenarnya," kata Faldo melalui pesan singkat, Senin (6/12/2021).
Menurut Faldo, pemerintah memahami beratnya beban ekonomi masyarakat bawah yang terdampak PPKM.
Namun demikian, kebijakan itu tetap dibutuhkan untuk bertahan menghadapi pandemi. Oleh karenanya, perpanjangan PPKM menjadi pilihan yang harus diambil.
"Ini yang dari awal pemerintah selalu bicara soal strategi gas dan rem. Hasilnya, sama-sama kita rasakan. Kami yakin publik sudah sangat paham," ujar Faldo.
Secara umum, Faldo menilai, hasil survei Indikator Politik Indonesia patut disyukuri. Langkah yang diambil pemerintah dalam berbagai bidang, termasuk penanganan pandemi, diklaim sudah tepat.
Seluruh jajaran pun telah bekerja dengan hati, dari pemerintah pusat sampai daerah, TNI, Polri, dan masyarakat yang berpartisipasi.
"Kita harus tetap waspada, waspada, dan waspada," kata dia.
Kendati demikian, kata Faldo, pemerintah memahami bahwa kebijakan pemerintah masih menimbulkan berbagai kritik.
Namun, ia memastikan kritik tersebut terbuka dan bakal dijawab dengan pemenuhan tanggung jawab.
"Presiden sudah tekankan pada aparat agar menjaga ruang demokrasi, menjaga ruang kritik," kata Faldo.
"Kontrol yang baik dari publik akan membuat berjalannya kebijakan semakin baik. Ini poin penting untuk mencapai kebijakan yang baik," tuturnya.
Untuk diketahui, hasil survei Indikator yang dilakukan 2-6 November 2021 menunjukkan bahwa 35 persen responden kurang setuju PPKM diperpanjang. Kemudian, 29,3 persen responden menyatakan tak setuju sama sekali.
Hanya 2,1 persen responden yang sangat setuju dan 28,8 persen responden yang setuju PPKM dilanjutkan.
Survei yang sama menemukan bahwa kinerja Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan signifikan.
Survei bahkan menunkukan tingkat kepuasan masyarakat terhadap presiden tertinggi selama pandemi Covid-19. Dibandingkan Juli 2021, tingkat kepuasan itu naik 13 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/06/14534021/survei-sebut-mayoritas-responden-tolak-perpanjangan-ppkm-ini-kata-stafsus