Salin Artikel

Ridwan Kamil Percaya Diri Masuk Parpol, Pengamat: Elektabilitasnya Masih Standar

Sebab, menurut Ujang, apabila dilihat dari elektabilitas Ridwan Kamil dalam sejumlah survei, tak terlihat ada peningkatan.

Hal itu yang dinilai menjadi ganjalan bagi partai politik apabila menerima Ridwan dan ingin mengusungnya dalam Pilpres 2024.

"Minusnya, elektabilitasnya masih standar-standar saja. Untuk didukung partai, seorang capres atau cawapres perlu elektabilitas yang tinggi," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/12/2021).

Kendati demikian, Ujang menilai wajar apabila Ridwan Kamil tampak percaya diri kepada partai politik setelah mengumumkan akan bergabung ke partai pada 2022.

Adapun Ridwan percaya diri bakal ada partai politik yang meminangnya untuk menjadi calon presiden dalam Pemilu 2024.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku optimistis karena merasa punya tingkat keterpilihan atau elektabilitas tinggi.

"Sikap percaya diri yang wajar. Karena dia merupakan kepala daerah dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia," ujar Ujang.

Namun, Ujang meminta Ridwan agar tidak gegabah terhadap pernyataannya. Jangan sampai, sikap percaya diri tersebut malah membuat partai menghindarinya.

"Jangan sampai sikap percaya diri tersebut membuat partai partai benci kepadanya. Karena dianggap arogan atau mentang-mentang," kata dia.

Ujang juga menyarankan Ridwan agar memilih partai politik yang tidak memiliki ketua umum atau kader yang layak jual menjadi capres atau cawapres.

Hal tersebut, menurut Ujang, perlu ditempuh Ridwan apabila benar pernyataannya ingin bergabung dalam partai politik lantaran bertujuan mengikuti Pilpres 2024.

Kendati demikian, dia menilai bahwa partai politik yang sudah memiliki kandidat capres pasti akan menolak Ridwan Kamil untuk 2024.

"Partai akan utamakan ketum atau kadernya. Kalau masuk partai yang sudah punya capres atau cawapres, maka partai itu akan berkonflik di internalnya," ucap Ujang.

Dari penilaian itu, Ujang berpendapat, Ridwan Kamil belum jelas akan masuk ke partai politik mana apabila tujuannya Pilpres.

Sebab, semua ketua umum partai bakal maju atau mendapatkan dorongan para kader, entah sebagai capres maupun cawapres 2024.

"Namun, jika untuk pencalonan menjadi gubernur lagi kedua kalinya, mungkin bisa masuk Golkar atau Nasdem," ucap Ujang.

"Untuk pilpres, agak sulit. Karena ketua umum partai yang punya hak lebih untuk bisa jadi capres atau cawapres," kata dia.

Ridwan Kamil percaya diri akan ada partai politik yang meminangnya untuk menjadi capres dalam Pemilu 2024.

"Kalau ada partai yang merasa butuh tokoh yang elektabilitasnya lumayan, mungkin sosok saya akan dihitung, ya saya bismillah," kata Ridwan dalam seminar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (2/12/2021), seperti dilansir Antara.

Ridwan pun menyatakan siap bergabung dengan parpol untuk ikut dalam kontestasi politik tingkat nasional.

Rencananya, mantan Wali Kota Bandung ini bakal bergabung dengan partai yang disebutnya paling Pancasilais pada tahun depan.

Berdasarkan catatan Kompas.com, dalam sejumlah hasil survei nasional, nama Ridwan Kamil memang masuk dalam kategori bursa calon presiden.

Namun, dari sejumlah survei, nama Ridwan Kamil masih menduduki peringkat tengah sebagai tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi untuk dipilih sebagai presiden.

Pertama, dari hasil survei Saiful Mujani Research and Center (SMRC) yang dilaksanakan 15-21 September 2021 menunjukkan, Ridwan berada di posisi tujuh dalam simulasi tertutup dengan 15 nama tokoh.

Ridwan memiliki perolehan 4,4 persen dan berada di bawah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 4,5 persen, dan di atas Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD 2 persen.

Kemudian, hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) juga menunjukkan posisi Ridwan Kamil berada di posisi keenam dengan elektabilitas 6,2 persen.

Posisi Ridwan berada satu tingkat di atas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ErickThohir yaitu 4,7 persen. Survei ini digelar pada 2-10 Agustus 2021.

Selanjutnya, dari hasil survei Litbang Kompas pada 26 September hingga 9 Oktober 2021 menunjukkan Ridwan berada di peringkat empat yaitu 5,1 persen.

Elektabilitas Ridwan berada di bawah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang masing-masing di urutan pertama, kedua dan ketiga.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/03/14582141/ridwan-kamil-percaya-diri-masuk-parpol-pengamat-elektabilitasnya-masih

Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke