"Kita hanya punya 12 lab karena mahal dan susah. Kita pastikan bahwa WGS dari 12 lab ini dipercepat yang tadinya 2 minggu sekarang ditekan ke 5 hari bahkan kalau bisa 3 hari," kata Budi melalui kanal YouTube Alumni Institut Teknologi Bandung, dikutip Jumat (3/12/2021).
Budi mengatakan, saat ini, 12 laboratorium WGS berpusat di Pulau Jawa dan Provinsi Sulawesi Selatan.
Oleh karenanya, kata dia, pemerintah kembali membeli 11 mesin untuk laboratorium WGS dan didistribusikan ke sejumlah provinsi.
"Saya akan kasih 2 di Sumatera, termasuk Sumut, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku. Saya juga kasih ke perguruan tinggi karena tidak bisa sembarang orang bisa mengoperasikannya," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi meminta seluruh laboratorium menerapkan strategi testing menggunakan metode S gene target failure (SGTF) sebagai indikasi awal untuk mendeteksi varian Omicron.
Ia menjelaskan, metode SGTF bisa dilakukan bila S gen pada hasil pemeriksaan tes PCR tidak terdeteksi.
"Sehingga kalau kita pakai reagen PCR yang nge-tag S gen ini dia tidak ke-detect istilahnya tapi gen yang lainnya ke-detect, itu mengarah varian Omicron, jadi PCR test lebih cepat lebih gampang, begitu kita lihatnya kalau SGTF," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/03/12131751/antisipasi-omicron-menkes-percepat-pemeriksaan-sampel-di-lab-wgs-dari-12