Salin Artikel

Ketua DPR: Indonesia Harus Ajak Negara Maju Atasi Perubahan Iklim

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan, Indonesia harus mengajak negara-negara maju untuk berkomitmen dalam mengatasi perubahan iklim.

"Indonesia harus mengajak negara-negara maju untuk terus berkomitmen mengatasi perubahan iklim. Perlu ada kesadaran bersama bahwa green economy adalah strategi investasi untuk masa depan," kata Puan, dikutip dari Antara, Kamis (2/12/2021).

Puan menilai diperlukan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim melalui pembangunan yang lebih inklusif dan hijau.

Ia mengatakan, dibutuhkan kemauan politik negara secara global untuk meningkatkan ambisi penurunan emisi dan melakukan langkah adaptasi lewat strategi pembangunan hijau, yang bisa menjadi terobosan dalam forum G20.

"Negara-negara besar harus bersatu menanggulangi emisi. Maka kerja sama internasional harus ditekankan pada investasi ekonomi hijau, dan sistem ketahanan bencana," ujarnya.

Puan sepakat dengan misi pemerintah yang ingin menjadikan kepemimpinan Indonesia di G20 untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang.

Ia menegaskan, negara maju harus menjadi pemimpin dalam pengurangan emisi dan harus memberi bantuan kepada negara berkembang dalam upaya menghijaukan bumi.

"Baik itu dari sisi keuangan, hingga teknis untuk mendukung upaya mitigasi dan adaptasi negara berkembang," katanya.

Ia mendukung komitmen pemerintah yang akan mendorong dikeluarkannya aksi-aksi nyata saat KTT G20 2022.

Menurut dia, Indonesia sebagai ketua G20 disebut perlu mengangkat isu pembangunan hijau atau rendah karbon dan keadilan vaksin.

"Keketuaan G20 Indonesia punya misi agar dunia bisa keluar dari krisis dengan lebih baik dan tangguh. Terkait topik pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia harus mendukung dunia menerapkan strategi pembangunan hijau secara global dalam upaya mengurangi emisi," ujarnya.

Adapun untuk pertama kali Indonesia terpilih sebagai pemegang kursi keketuaan G20, sejak forum utama kerja sama ekonomi internasional itu dibentuk pada 1999.

KTT G20 yang mengusung tema "Pulih Bersama, Pulih Semakin Kuat" akan diselenggarakan di Bali pada Oktober 2022. Upacara pembukaan keketuaan G20 Indonesia 2022 digelar di Jakarta, Rabu malam (1/12/2021).

Ia menilai, dorongan penggunaan energi terbarukan sebagai langkah transisi energi harus terus dijadikan agenda global.

Hal itu menurut dia, transisi energi diperlukan untuk mencapai terwujudnya tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Kita harus mewarisi dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang, dunia yang lebih aman, lebih adil, dan lebih sejahtera," katanya.

Menurut dia, penguatan solidaritas dunia untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus pembangunan berkelanjutan, dan komitmen negara maju membantu negara berkembang adalah sebuah keharusan.

Kemudian, Puan menyatakan dukungan terhadap isu mengenai keamanan dan ketahanan kesehatan diangkat pada G20. Salah satu poin penting yang harus disuarakan Indonesia yakni soal keadilan vaksin Covid-19.

"Kemerataan vaksin juga menjadi isu yang terus DPR suarakan dalam beberapa forum internasional, termasuk oleh saya sendiri. Kita harus bekerja sama untuk keadilan vaksin bagi semua orang di seluruh dunia," kata dia.

Isu mengenai pemerataan vaksin pun kembali disampaikan dia pada Inter-Parliamentary Union (IPU) General Assembly ke-143. Forum parlemen internasional tersebut dihelat di Madrid, Spanyol, beberapa hari lalu.

https://nasional.kompas.com/read/2021/12/02/22143861/ketua-dpr-indonesia-harus-ajak-negara-maju-atasi-perubahan-iklim

Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke