Berdasarkan data Kementerian PPPA di sistem Simfoni, setidaknya selama 10 bulan ini terdapat sekitar 11.149 kasus kekerasan terhadap anak.
“Data yang ada pada kami dalam sistem informasi online PPPA Simfoni tahun 2021, selama 10 bulan sudah 11.149,” kata Asisten Deputi Pelayanan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Robert Parlindungan S di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Menurut Robert, yang menjadi korban kekerasan ini tidak hanya anak perempuan, tetapi juga anak laki-laki.
Ia menyebutkan, sekitar 3.500 anak laki-laki dan sekitar 8.000 anak perempuan menjadi korban kekerasan.
“Dan di luar itu 3.500 anak laki-laki menjadi korban. Dan yang terbesar tentu anak perempuan 8.312 menjadi korban,” ucapnya.
Robert pun menekankan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak.
Ia berharap anak-anak Indonesia bisa terus mendapatkan perlindungan.
Robert juga mengatakan, pihaknya akan tetap berusaha menekan agar dapat melindungi anak-anak bangsa.
“Ini menunjukkan bahwa pentingnya kita melakukan pengendalian perlindungan terhadap anak. Kasus kekerasan ini apapagi di masa pandemi ini terus meningkat,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri mengumumkan penangkapan predator seksual anak berinisial S yang melakukan operasi melalui game online Free Fire.
Menurut polisi, tersangka S sudah melakukan aksi bejatnya terhadap 11 anak perempuan di bawah umur yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
“4 anak sudah ditemukan dan sudah dilakukan pemeriksaan, 7 anak belum ditemukan identitasnya,” kata Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri Reinhard Hutagaol.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/01/11570891/kementerian-pppa-januari-oktober-2021-ada-11149-kekerasan-terhadap-anak