JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan, penyelenggaraan Formula E sebagai ajang intenasional harus tetap berjalan dan disukseskan oleh semua pihak.
Politisi Partai Golkar itu menuturkan, kesuksesan Formula E akan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Menurut dia, dampak penyelenggaraan balap mobil listrik itu tidak saja berpengaruh terhadap nama Gubernur DKI Anies Baswedan ataupun Jakarta sebagai kota penyelenggara.
“Kalau Formula E ini sukses yang namanya bagus siapa? Anies? Enggak. Jakarta? Enggak, (tetapi) Indonesia kan gitu,” ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Minggu (28/11/2021).
Adapun Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu telah ditunjuk Anies sebagai ketua steering committee penyelenggaraan Formula E.
Anies juga memperkenalkan anggota DPR sekaligus Sekjen IMI Ahmad Sahroni sebagai organizing committee Formula E.
Di sisi lain, Bambang melanjutkan, Pemprov DKI telah mengeluarkan dana untuk penyelenggaraan Formula E.
“Uang yang kita bayarkan tidak mungkin bisa kembali, itu artinya apa? Kita harus memanfaatkan apa yang sudah kita bayarkan ini di luar urusan hukumnya, harus bermanfaat bagi kepentingan rakyat kita,” ucap Bambang.
Bambang pun mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan melacak aliran dana yang sudah dikeluarkan pemprov terkait penyelenggaran Formula E.
Bambang tak mempersoalkan jika KPK memproses pihak-pihak yang terbukti menyalahgunakan jabatan atau menimbulkan kerugian negara.
“Kita harus belajar antara perbuatan pidana dengan kegiatan olahraga harus dipisah, jadi jangan dipukul rata, bahwa ada pihak-pihak atau orang nanti terbukti menyalahgunakan jabatan, menimbulkan kerugian negara, silakan diproses,” ujar Bambang.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, pihaknya akan mendalami apakah uang yang telah dikeluarkan Pemprov DKI benar-benar masuk ke pihak yang berwenang.
"Alasan-alasan kenapa Pemprov DKI membayar sekian-sekian dan transfernya ke mana, apakah ke pihak-pihak yang betul-betul punya kewenangan ya misalnya pemilik hak atas Formula E dan seterusnya (akan didalami)," kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/11/2021).
Penyelidik KPK, lanjut dia, juga sedang mendalami commitment fee penyelenggaraan Formula E Jakarta yang lebih mahal dibandingkan dengan negara lain.
Dugaan awal, kata Alex, tingginya biaya penyelenggaraan ajang balap mobil tersebut karena Jakarta sebagai kota penyelenggara belum dikenal luas.
“Kenapa harus membayar lebih dibanding kota-kota yang lain. (Negara lain) mungkin dianggap sudah populer, sudah bisa menarik wisatawan untuk menyaksikan Formula E dan seterusnya,” ucap Alex.
“Mungkin juga ada branch marking ke negara lain. Bisa saja misalnya kota-kota lainnya (yang menyelenggarakan Formula E) kan sudah terkenal,” kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/28/11595511/bambang-soesatyo-kalau-formula-e-sukses-yang-namanya-bagus-siapa