Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Jumat (26/11/2021) pukul 12.00 WIB, terdapat 453 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.255.268 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Informasi ini disampaikan Satgas pada Jumat sore. Data juga bisa diakses publik melalui situs Covid19.go.id.
Adapun kasus baru positif Covid-19 tersebar di 24 provinsi dan tercatat 10 provinsi yang tidak mengalami penambahan kasus, yaitu Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara.
Kemudian, terdapat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi. Kelima provinsi itu yakni Jawa Barat 96 kasus baru, DKI Jakarta 70 kasus baru.
Lalu, Riau 65 kasus baru, Jawa Timur 47 kasus baru dan Jawa Tengah 43 kasus baru.
Pasien sembuh dan meninggal
Selain itu, data yang sama menunjukkan penambahan kasus sembuh. Dalam sehari, jumlahnya bertambah 386.
Dengan demikian, jumlah kasus sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 4.103.379.
Akan tetapi, jumlah pasien yang meninggal dunia juga bertambah. Pada periode 25-26 November 2021, ada 14 kasus kematian. Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 kini mencapai 143.796 jiwa.
Pada periode yang sama, pemerintah juga telah memeriksa sebanyak 288.620 spesimen terkait Covid-19.
Dengan penambahan itu, total pemeriksaan spesimen Covid-19 kini tercatat ada 53.393.987.
Berdasarkan data yang sama, terdapat 35.761.270 orang yang diambil samplenya untuk pemeriksaan spesimen. Adapun satu orang dapat diambil spesimennya lebih dari satu kali.
Perkembangan vaksinasi
Selain itu, pemerintah hingga Jumat (26/11/2021) pukul 18.00 WIB mencatat, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua sebanyak 93.312.360 orang atau 44,80 persen dari total target sasaran vaksinasi.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni 137.679.622 orang atau 66,11 persen.
Adapun sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang.
Orang yang divaksin sejauh ini terdiri dari tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.
Pemerintah menentukan sasaran vaksinasi untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang. Hingga saat ini, 2.029.183 (138,16 persen) orang tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.928.818 (131,32 persen) orang telah disuntik dosis kedua.
Kemudian, sasaran untuk petugas publik sebanyak 17.327.167 orang. Saat ini sebanyak 31.863.431 (183,89 persen) orang petugas publik sudah divaksinasi dosis pertama dan 25.893.255 (149,44 persen) orang telah disuntik vaksin dosis kedua.
Angka ini di antaranya termasuk 673.996 tenaga pendidik yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan 588.061 orang mendapatkan vaksin dosis kedua.
Lalu, sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang.
Adapun hingga saat ini sebanyak 3.126.598 (14,51 persen) orang lansia yang divaksinasi dosis pertama dan 1.929.202 (8,95 persen) orang disuntik vaksin dosis kedua.
Berikutnya, target masyarakat rentan dan umum penerima vaksin yaitu 141.211.181 orang. Sebanyak 93.296.198 (66,07 persen) orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 58.156.102 (41,18 persen) orang mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Terakhir, target kelompok usia 12-17 tahun sebanyak 26.705.490 orang. Sebanyak 6.102.689 (22,89 persen) orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 4.259.620 (15,95 persen) orang mendapatkan dosis kedua.
Ada pula vaksinasi Covid-19 yang diberikan melalui skema Gotong Royong. Saat ini, 1.252.203 (8,35 persen) orang telah menerima vaksin dosis pertama dan 1.143.544 (7,62 persen) orang menerima vaksin dosis kedua lewat skema ini.
Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang waktu tertentu.
Upaya hindari gelombang ketiga
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada dua kunci sukses penanganan Covid-19 dalam menghadapi Natal dan tahun baru (Nataru).
Pertama, kesadaran masyarakat untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak, serta tidak menunda-nunda untuk divaksin Covid-19.
"Dan kedua, keseriusan pemerintah dalam pengawasan protokol kesehatan, dan distribusi vaksin pada wilayah-wilayah yang cakupannya masih rendah," ujar Wiku dilansir dari siaran pers di laman resmi covid19.go.id, Jumat (26/11/2021).
Wiku menjelaskan, cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia juga perlu terus dikejar. Mengingat capaiannya pada saat ini yang masih kurang dari 50 persen.
Menurut dia, vaksinasi dosis lengkap dapat memberikan perlindungan maksimal.
"Jika upaya telah dilakukan, tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa lolos dari ancaman gelombang ketiga pascaperiode Nataru," ujar Wiku.
Di lain pihak, lanjut Wiku, saat ini kegiatan masyarakat di Indonesia telah berangsur normal.
Meskipun penggunaan masker diwajibkan, namun tidak sepenuhnya diawasi dengan baik. Satgas Covid-19 masih melihat pelanggaran di beberapa tempat umum seperti terminal dan pasar.
"Kepatuhan protokol kesehatan ini harus diterapkan dan diawasi secara serius dengan memastikan terdapat satgas di setiap tempat umum karena jika kita lengah, potensi terjadinya kenaikan kasus akan semakin besar," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/27/11313501/4255268-kasus-covid-19-indonesia-dan-upaya-hindari-gelombang-ketiga