Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers mengenai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Europe Meeting ke-13, Jumat (26/11/2021).
"Beliau juga menyampaikan dua area kerja sama yang perlu ditingkatkan oleh negara-negara ASEM yaitu transisi menuju energi baru terbarukan, termasuk melalui investasi dan alih teknologi, serta transisi alih digital yang inklusif," kata Retno, dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden.
Retno menuturkan, dalam dua hari KTT ASEM, terdapat sejumlah isu yang disorot oleh pimpinan ASEM lainnya, antara lain mengenai pentingnya multilateralisme global.
Lalu, kerja sama pembangunan untuk mencapai target sustainable development goals (SDGs) dan bangkit lebih baik dari pandemi, serta penguatan sistem kesehatan global untuk mengantisipasi potensi pandemi berikutnya.
Retno mengungkapkan, pertemuan ini juga menghasilkan tiga dokumen penting.
Pertama, Pernyataan Ketua (Chair's Statement) untuk memperkuat komitmen penguatan kerja sama ASEM antara lain pencapaian SDGs, pemberdayaan perempuan, konektivitas dan ekonomi digital.
Dokumen kedua adalah Phnom Penh's Statement on Post-Covid-19 Socio-economic Recovery ataU Pernyataan Phnom Penh tentang Pemulihan Sosio-ekonomi pascaCovid-19.
Ia mengatakan, dokumen ini memuat kerja sama pemulihan pascapandemi, termasuk melalui penguatan kesehatan dan ekonommi global.
"Dan dokumen terakhir yang dihasilkan adalah The Way Forward on ASEM Connectivity yang membahas aturan teknis penguatan konektivitas ASEM," ujar Retno.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/27/08035911/ktt-asia-eropa-jokowi-sampaikan-dua-area-kerja-sama-yang-perlu-ditingkatkan