"Apa yang dilakukan Erick dengan kebijakan yang populis tidak bisa kita lepaskan dari ambil ancang ancang agenda 2024, karena elektabilitas beliau trennya cukup bagus dan potensial di klaster menteri," kata Pangi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/11/2021).
Pangi berpandangan, lewat kebijakan-kebijakan populis tersebut, Erick tengah berupaya memenangkan empati dan hati rakyat supaya rakyat senang dan simpatik kepada Erick.
Pangi pun menilai Erick memiliki kemampuan untuk merebut simpati dan empati rakyat.
Akan tetapi, eks bos Inter Milan itu punya pekerjaan rumah untuk memperoleh tiket pencalonan presiden dari partai politik.
Sebab, Erick tidak memiliki partai politik maupun bukan kader dan tokoh penting di partai.
Oleh karena itu, Erick dinilai perlu mendongkrak elektabilitasnya agar dapat dilirik oleh partai politik.
"Jadi dalam pilpres bisa saja Erick bisa memenangkan hati rakyat karena elektabilitasnya yang bagus, namun pada proses kandidasi ada tantangan yang cukup kuat," ujar Pangi.
Diberitakan sebelumnya, Erick meminta PT Pertamina (Persero) memperbaiki layanan fasilitas toilet di SPBU-SPBU yang berada di bawah perusahaan tersebut. Ia bilang, fasilitas toilet harusnya tak berbayar.
Pernyataan Erick tersebut merespons ramainya pembicaraan masyarakat beberapa waktu terakhir tentang pungutan sebesar Rp 2.000 di toilet SPBU.
Tagihan itu dinilai masyarakat sebagai pungutan liar (pungli) dan tidak bersifat sukarela.
"Saya minta direksi Pertamina harus perbaiki, dan saya minta nanti seluruh kerja sama dengan pom bensin swasta yang di bawah Pertamina juga toiletnya enggak boleh bayar. Harus gratis," ujarnya seperti dikutip dalam postingan akun Instagram resminya @erickthohir, Senin (22/11/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/23/17123571/aksi-erick-thohir-minta-toilet-spbu-digratiskan-dianggap-ancang-ancang