JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai, Presiden Joko Widodo masih mencari momentum yang tepat untuk merombak Kabinet Indonesia Maju.
Jazilul berpandangan, keputusan reshuffle kabinet tidak terkait pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, pada Rabu (17/11/2021) lalu.
"(Pertemuan Megawati-Prabowo) enggak ada hubungannya dengan isu reshuffle, murni Pak Presiden, ini kan cari momentum yang tepat saja," kata Jazilul, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/11/2021).
Jazilul juga mengaku belum mendapatkan informasi kapan perombakan kabinet akan dilakukan.
"Saya belum mendengarkan informasi apa pun, bisik-bisik juga belum ada. Cuman kan banyak yang menunggu, ya sabar saja dari Pak Presiden karena ini memang hak prerogatif presiden," ujar Jazilul.
Lebih lanjut wakil ketua MPR itu menilai, reshuffle bisa saja dilakukan untuk mengisi posisi sejumlah wakil menteri yang masih kosong.
"Jadi reshuffle tidak melulu mengganti yang ada atau merotasi yang ada, bisa menempatkan juga di wakil-wakil menteri yang masih kosong, kan presiden mengeluarkan perpres soal itu," kata Jazilul.
Diketahui, isu reshuffle kabinet kembali mencuat setelah Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung ke koalisi partai politik pendukung pemerintah.
Marsekal Hadi Tjahjanto yang telah meninggalkan jabatan panglima TNI juga disebut-sebut bakal bergabung ke kabinet.
Namun, Jokowi mengaku belum memikirkan ihwal reshuffle kabinet yang dipimpinnnya.
"Reshuffle belum berpikir," kata Jokowi di Akademi Bela Negara Partai Nasdem, Jakarta Selatan, Kamis (11/11/2021).
Ketika ditanya perihal bergabungnya PAN ke kabinet, Jokowi juga tak banyak menjawab. "Reshuffle-nya belum terpikir ke arah sana," ujarnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/22/16232451/soal-reshuffle-kabinet-waketum-pkb-sebut-jokowi-cari-momentum-yang-tepat