Lantas, bagaimana potensi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia?
Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Dicky Budiman mengatakan, merujuk pada kondisi di Eropa saat ini, bukan tak mungkin lonjakan kasus Covid-19 seperti yang dialami sebagian negara di Eropa dapat terjadi di Indonesia.
"Artinya ada potensinya, ini kaitannya dengan gelombang ketiga, kalau melihat dari yang sudah-sudah, Eropa misalnya November sudah meledak. Kita (Indonesia) 3-4 bulan setelah Eropa, ini memang enggak selalu begitu tapi bisa jadi rujukan," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).
Dicky mengatakan, potensi munculnya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia cukup besar apabila merujuk pada lonjakan kasus di Eropa.
Padahal, cakupan vaksinasi negara-negara di Eropa lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
Oleh karenanya, ia mendorong percepatan laju vaksinasi hingga 90 persen dari total populasi penduduk.
"Target kita harus ditujukan dari setidaknya 80-90 persen, bahkan lebih kalau bisa," ujarnya.
Dicky juga mengingatkan penurunan imunitas setelah 6 bulan seseorang menerima vaksinasi Covid-19.
Oleh karenanya, ia mendukung pemerintah melaksanakan vaksinasi dosis ketiga atau booster vaksin.
"Dan beberapa negara maju melihat definisi akan merevisi (definisi) vaksinasi penuh akan terdiri dari 3 dosis dan ini akan sangat besar diadopsi secara global," ucapnya.
Lebih lanjut, Dicky menambahkan, untuk mencegah lonjakan kasus, vaksinasi Covid-19 harus bersamaan dengan penguatan pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) serta protokol kesehatan.
"Kita tahu apa yang menjadi upaya bersama dari 3T dan vaksinasi tidak bisa tidak dikombinasi," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/20/18283401/covid-19-melonjak-di-eropa-bagaimana-potensi-ledakan-kasus-di-indonesia