Salin Artikel

Gus Halim: Keberhasilan Peternakan Telur BUMDes Lalang Jaya Bisa Dicontoh Desa Lain

KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar berharap, keberhasilan peternakan telur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sedulang Jaya, Desa Lalang Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, dapat dicontoh desa-desa lain di Indonesia.

Percontohan tersebut, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat desa sekaligus mendorong peningkatan kinerja BUMDes.

“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh BUMDes di Indonesia agar tidak segan menduplikasi model usaha BUMDes yang telah sukses," tutur pria yang akrab disapa Gus Halim itu seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat meninjau langsung usaha peternakan ayam petelur yang dikelola BUMDes Lalang Jaya, Jumat (19/11/2021).

Untuk diketahui, BUMDes Sedulang Jaya berhasil memproduksi lebih dari 3.000 butir telur per hari. BUMDes ini menyuplai sebagian kebutuhan telur ayam di Kabupaten Belitung Timur.

Melihat keberhasilan BUMDes tersebut, Gus Halim memberikan apresiasi tinggi, terutama pada business model BUMDes Sedulang Jaya.

“Dari sisi produksi dan pemasaran juga terencana dengan baik sehingga bisa diduplikasi oleh BUMDes lain yang mempunyai unit usaha sejenis,” ujarnya.

Gus Halim meyakini, peternakan ayam petelur BUMDes Sedulang Jaya dapat membantu penguatan ketahanan pangan hewani di Kabupaten Belitung Timur yang juga dikenal sebagai Negeri Laskar Pelangi.

Tak hanya itu, kata dia, pengembangan usaha peternakan tersebut juga akan membantu warga untuk dapat memperoleh telur ayam dalam kondisi segar.

Dengan perolehan telur ayam yang segar, kebutuhan gizi masyarakat setempat dapat terpenuhi dengan baik.

"Produksi peternakan ini membuat telur yang dikonsumsi masyarakat Belitung Timur masih segar ketimbang harus mendatangkan dari luar daerah. Penting ini diterapkan," imbuh Gus Halim.

Di samping itu, ia mengingatkan masyarakat untuk mengutamakan produk lokal yang ada di desa.

Menurut Gus Halim, membeli produk lokal penting dilakukan untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi di desa dan daerah.

"Telur ayam dari luar banyak, tetapi kalau masih ada dari lokal, ya diambil saja untuk percepatan ekonomi di daerah. Kalau bisa, perputaran uang itu jangan sampai keluar daerah, bahkan kalau bisa justru masuk," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa (Kades) Lalang Jaya Artono mengatakan, usaha peternakan BUMDes Sedulang Jaya baru dikelola sekitar dua tahun terakhir dan mengambil modal awal dari dana desa.

Tak hanya peternakan, sebut dia, BUMDes Sedulang Jaya juga memiliki unit usaha di sektor lain, yaitu pertokoan dan perkebunan hortikultura, seperti sayuran dan cabai.

"Kami membaca potensi peternakan ayam petelur di (Kabupaten) Belitung Timur cukup luar biasa. Terlebih, pasokan telur masih kurang dan Desa Lalang Jaya terletak di tengah kota Kecamatan Manggar yang sangat strategis," ucap Artono.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pengembangan usaha BUMDes tak hanya berhasil membuka peluang kerja bagi sejumlah warga di Desa Lalang Jaya, tetapi juga berdampak pada peningkatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Artono menambahkan, tak sedikit warga desa setempat menjadi reseller telur ayam produksi BUMDes Sedulang Jaya.

"Harga telur yang kami jual cukup murah karena memang punya desa. Paling penting adalah ekonomi masyarakat bisa meningkat," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/20/10150051/gus-halim--keberhasilan-peternakan-telur-bumdes-lalang-jaya-bisa-dicontoh

Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke