Salin Artikel

Dongkrak Budi Daya Ikan Air Tawar di Papua, Kementerian KP Siapkan SDM Terampil

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) berupaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) terampil di sektor kelautan dan perikanan. Hal ini dilakukan salah satunya untuk mendongkrak budi daya air tawar di Papua.

Adapun upaya itu dilakukan Kementerian KP dengan menyelenggarakan pelatihan (aspirasi) budi daya ikan air tawar di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada Senin (16/11/2021) hingga Selasa (17/11/2021).

Pelatihan tersebut dilaksanakan oleh Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Pelatihan dan Penyuluhan KP (Puslatluh KP) dan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon bersinergi dengan Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Papua, Sulaeman L. Hamzah.

Untuk diketahui, pelaksanaan pelatihan SDM terampil bertujuan untuk mendukung program prioritas Kementerian KP yang digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, peran serta SDM kelautan dan perikanan yang tangguh dan kompeten dibutuhkan untuk mewujudkan tiga program prioritas Kementerian KP.

"Oleh karenanya, kami memilih Papua karena memiliki potensi yang baik untuk pengembangan budi daya air tawar,” imbuhnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (17/11/2021).

Seperti diketahui bahwa 80 persen rumah makan di Jayapura banyak menawarkan ikan air tawar.

Tak hanya itu, kata Kusdiantoro, pelaksanaan pelatihan budi daya ikan air tawar kepada masyarakat juga dilaksanakan karena adanya permintaan yang tinggi akan ikan air tawar, seperti mujair, nila, dan lele di Jayapura.

Permintaan tinggi tersebut, imbuh dia, menjadi sebuah peluang usaha bagi masyarakat setempat sehingga perlu ditunjang dengan pelatihan dan sarana budi daya. Hal ini bertujuan pula untuk memaksimalkan keterampilan dan pengetahuan para pembudidaya.

"Perkembangan teknologi budi daya, khususnya budi daya air tawar, seperti bioflok, recirculating aquaculture system (RAS), penggunaan probiotik juga telah mendorong meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam budi daya," imbuh Kusdiantoro.

Tak hanya itu, lanjut dia, komoditas unggul ikan air tawar hasil pemuliaan, seperti Nila Srikandi dan Nirwana, Mas Mustika, Lele Mutiara, Patin Perkasa, Gurame Bima bisa menjadi komoditas perikanan yang dapat dibudidayakan di masyarakat.

Melalui pelatihan tersebut, Kusdiantoro berharap, masyarakat Papua dapat memiliki peluang baru dalam dunia usaha yang bisa menambah penghasilan rumah tangga.

Dengan tambahan penghasilan, maka akan dapat memberikan daya dukung yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Jaga kelestarian ikan endemik

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Provinsi Papua, Sulaeman L. Hamzah mengatakan, pelatihan SDM terampil bertujuan untuk menjaga kelestarian ikan endemik Danau Sentani melalui budi daya perikanan.

Di samping itu, kata dia, pihaknya berharap pelatihan tersebut dapat meningkatkan hasil budi daya ikan air tawar masyarakat Papua.

Sebab, saat ini budi daya ikan air tawar terkendala kekurangan pakan karena minimnya keahlian, sehingga membuat ikan yang dibudidayakan tumbuh stagnan.

"Pelatihan SDM terampil harus menjadi solusi pertumbuhan budi daya perikanan air tawar di Papua. Dengan begitu ikan air tawar tidak hanya dapat dinikmati oleh masyarakat yang tinggal dekat Danau Sentani, tetapi juga masyarakat yang berada di pegunungan," ucap Sulaeman.

Sementara itu, Kepala Puslatluh KP, Lilly Aprilia Pregiwati mengatakan total peserta pelatihan SDM terampil berjumlah 100 orang yang berasal dari 14 kelompok di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

Sebagai informasi, kenaikan produksi budi daya ikan dalam kolam air tawar cukup pesat yaitu berkisar 11 persen setiap tahun.

Kenaikan tersebut menunjukkan adanya gairah besar di masyarakat untuk mengembangkan usaha budi daya ikan air tawar. Pertumbuhan produksi ini mengacu pada permintaan pasar yang terus meningkat.

Adapun produksi budi daya ikan air tawar dalam kolam didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila, dan gurame. Lima jenis ikan ini menyumbang lebih dari 80 persen dari total produksi.

Sebelumnya, saat kunjungan ke Maluku pada Oktober 2021, Menteri Trenggono menilai perikanan budi daya merupakan solusi saat hasil penangkapan di alam mulai berkurang.

Akan tetapi dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

Dengan begitu kegiatan budi daya yang tujuannya menjadi solusi pemenuhan kebutuhan masyarakat akan produk perikanan tidak mengancam ekosistem perairan di sekitarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/17/11374551/dongkrak-budi-daya-ikan-air-tawar-di-papua-kementerian-kp-siapkan-sdm

Terkini Lainnya

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke