Salin Artikel

Pejabat Kementan Pakai Seragam Loreng Khas Partai, Dasco Ingatkan soal Kode Etik

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) untuk mematuhi kode etik serta menjaga integritas.

Hal ini disampaikan Dasco dalam merespons foto sejumlah pejabat eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) yang mengenakan seragam loreng berwarna biru kuning khas Partai Nasdem dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Kami tidak juga mau berandai-andai atau beranggapan buruk, tetapi kita cuma hanya ingatkan saja bahwa ASN itu punya kode etik soal ASN. Sehingga harus menjaga integritas sebagai ASN sebaik-baiknya," kata Dasco, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/11/2021), dikutip dari keterangan video.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004, nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh pegawai negeri sipil meliputi profesionalisme dan netralitas.

Politisi Partai Gerindra itu pun enggan berkomentar lebih lanjut mengenai perlunya sanksi kepada para pejabat Kementan.

Menurut dia, sudah ada lembaga yang berwenang mengawasi para ASN serta menilai apakah tindakan tersebut benar atau tidak.

"Kami tidak dalam kapasitas menyatakan itu benar atau salah, boleh atau tidak karena ada lembaganya yang akan menilai. Apakah itu kemudian benar atau salah," ujar Dasco.

Adapun isu mengenai foto pejabat eselon I Kementan mengenakan seragam khas Nasdem mencuat dalam rapat antara Komisi IV DPR dan pejabat eselon I Kementan pada Senin (15/11/2021).

Saat itu, anggota Komisi IV DPR Alien Mus mempertanyakan foto para pejabat eselon I DPR bersama Syahrul dan Surya Paloh.

"Ini ada beberapa yang masuk di medsos dan kami juga dipertanyakan tentang kenetralan dari saudara-saudara kami yang ada di Kementan. Pada beberapa waktu lalu menggunakan atribut partai ataupun apa namanya ataukah Mentan sudah mengganti dengan loreng-loreng seperti itu," ujar Alien, dikutip dari akun YouTube Komisi IV DPR Channel, Selasa.

Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa tersebut.

Ia menjelaskan, para pejabat Kementan saat itu menghadiri acara Nasdem dengan mengenakan seragam loreng untuk menghormati acara tersebut.

"Kami ingin menghormati acara tersebut dan kami hadir bersama juga Pak Menteri, tidak ada maksud lain, mohon maaf kalau memang itu bagian yang kurang berkenan di Bapak Ibu sekalian. Sesungguhnya di hati kami tetap dalam upaya birokrat ya birokrat, tapi karena ini menghormati, kami memakai atribut itu," kata Kasdi.

Kasdi menuturkan, seragam yang dikenakan para pejabat Kementan itu dikenalnya sebagai seragam Komando Strategis Nasdem (Kostranas)

"Itu seragam yang saya kenal seragamnya Kostranas, saya juga tidak tahu Kostranas itu dalam posisi di Nasdem, terus terang saja tidak tahu," kata Kasdi.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/16/13410921/pejabat-kementan-pakai-seragam-loreng-khas-partai-dasco-ingatkan-soal-kode

Terkini Lainnya

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke