"Presiden menyampaikan saran agar anggaran Pemilu 2024 disusun lebih efisien, karena keuangan negara sedang mengalami tekanan akibat pandemi," ujar Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (12/11/2021).
Secara teknis, lanjut Pramono, KPU diminta membuat dua simulasi anggaran, yakni apabila pemilu masih dalam suasana pandemi dan jika tidak dalam suasana pandemi.
Menanggapi saran presiden tersebut, KPU akan menindaklanjuti dengan membuat simulasi anggaran.
Selain itu, Pramono mengungkapkan dalam pertemuan itu KPU juga melaporkan pelaksanaan seluruh tahapan Pilkada 2020.
Selain itu, KPU juga menyampaikan soal persiapan Pemilu 2024.
"Memang telah menjadi kewajiban bagi KPU untuk melaporkan kepada pemerintah dan DPR tentang pelaksanaan pemilu dan pilkada. Pada 2019 lalu, KPU juga melaporkan pelaksanaan Pemilu 2019 kepada presiden, ketua DPR dan instansi lain," jelas Pramono.
Kepada presiden, KPU melaporkan soal DPT, jumlah paslon, SDM, anggaran, sengketa di MK, pengaturan soal protokol kesehatan, tingkat partisipasi, dan sebagainya.
Pramono mengungkapkan, menanggapi laporan KPU, presiden mengapresiasi pelaksanaan Pilkada 2020.
"Pilkada dengan partisipasi pemilih tinggi namun tanpa peningkatan kasus Covid-19 secara nasional," katanya.
"Oleh karena itu, Presiden percaya bahwa KPU akan mampu melaksanakan Pemilu 2024 karena sukses menyelenggarakan pemilu 2019 yang serentak dan Pilkada 2020 di tengah pandemi," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/12/17283351/kpu-presiden-jokowi-minta-anggaran-pemilu-2024-lebih-efisien