JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Agung (MA) memutuskan tidak menerima permohonan uji materi atas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat kepengurusan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Adapun gugatan tersebut diajukan oleh kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dipimpin Moeldoko.
MA menolak uji materi karena tidak berwenang memeriksa, mengadili dan memutus objek permohonan.
Sebab, AD/ART partai tidak memenuhi unsur sebagai suatu peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 dan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
"AD/ART parpol bukan norma hukum yang mengikat umum, tetapi hanya mengikat internal parpol (partai politik) yang bersangkutan," kata Juru Bicara MA Andi Samsan Nganro kepada Kompas.com, Rabu (10/11/2021).
Selain itu, lanjut Andi, MA menilai partai politik bukan lembaga negara, badan atau lembaga yang dibentuk oleh undang-undang atau pemerintah atas perintah undang-undang.
Tidak ada delegasi dari UU yang memerintahkan partai politik untuk membentuk peraturan perundang-undangan.
Oleh karena itu, MA memutuskan untuk tidak menerima permohonan uji materi yang diajukan kubu KLB Moeldoko.
Seperti diketahui, kubu KLB yang dipimpin Moeldoko mengajukan uji materi terhadap AD/ART Partai Demokrat dengan menggandeng Yusril Ihza Mahendra selaku kuasa hukum.
Yusril mengatakan, MA mesti melakukan terobosan hukum untuk memeriksa, mengadili dan memutus apakah AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020 bertentangan dengan undang-undang atau tidak.
Ia pun membeberkan sejumlah hal yang perlu diuji misalnya soal kewenangan Majelis Tinggi Partai serta ketentuan soal syarat menggelar KLB yang harus disetujui oleh Majelis Tinggi Partai.
"Kami berpendapat bahwa pengujian AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung ini sangat penting dalam membangun demokrasi yang sehat di negara kita," kata Yusril.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/10/11391881/uji-materi-ad-art-demokrat-tak-diterima-ma-bukan-norma-hukum-yang-mengikat