Pencanangan tersebut dilakukan langsung oleh Menteri PPPA Bintang Puspayoga di Kelurahan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah pada Senin (8/11/2021).
Sebab, kata dia, sumber daya yang paling berharga bagi suatu negara adalah sumber daya manusia (SDM).
"Maka menjadi penting bagi kita untuk berinvestasi pada 84,4 juta anak atau 31,6 persen dari populasi Indonesia yang harus menjadi perhatian bersama. Kelurahan Tanjung Mas ini stuntingnya masih tinggi, perkawinan anaknya masih tinggi, sehingga pekerjaan rumahnya masih banyak,” ujar Bintang saat pencanangan, dikutip dari siaran pers, Selasa (9/11/2021).
Sebab Kelurahan Tanjung Mas merupakan percontohan Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak pertama di Indonesia, kata Bintang, maka pihaknya akan membuat indikator-indikatornya.
Nantinya indikator-indikator tersebut akan dibawa ke pusat untuk disebarluaskan ke daerah lain yang ada di Indonesia.
"Saya yakin keberhasilan di akar rumput akan berdampak besar kepada berhasilnya kita di pusat,” ujar dia.
Bintang mengatakan, penanganan stunting merupakan wujud dari pemenuhan hak dasar anak, yaitu hak hidup, tumbuh dan berkembang, mendapatkan perlindungan, dan partisipasi.
Oleh karena itu, seluruh pihak pun harus berkolaborasi untuk mewujudkan perempuan berdaya anak terlindungi Indonesia maju.
Selain kelurahan ramah perempuan dan peduli anak, Kementerian PPPA juga telah mencanangkan 142 model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
Program tersebut dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/09/16385991/entaskan-stunting-kementerian-pppa-canangkan-kelurahan-ramah-perempuan-dan