Salin Artikel

Berkunjung ke Rumah Produksi "Nussa", Gus Muhaimin Dorong Pemerintah Subsidi dan Proteksi Industri Kreatif

KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Abdul Muhaimin Iskandar mendorong pemerintah agar memberikan proteksi dan subsidi bagi industri kreatif.

“Subsidi dan proteksi khusus untuk industri kreatif saya kira harus terus didorong. Khususnya dalam belanja atau pengadaan barang yang memang tidak diproduksi dalam negeri,” imbuhnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (5/11/2021).

Menurut Abdul Muhaimin atau yang akrab disapa Gus Muhaimin, industri kreatif memang harus didorong dan didukung oleh pemerintah.

Sebab, sektor tersebut memiliki peluang dalam teknologi digital sebagai penopang ekonomi nasional, terlebih di tengah himpitan pandemi Covid-19.

"Kemampuan teknologi digital ini memberikan peluang yang sangat luar biasa dalam melakukan bisnis industri kreatif, bahkan semua aspek sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi saya mendorong kehadiran, concern dan support pemerintah untuk sektor industri kreatif itu," jelas Gus Muhaimin.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam kunjungannya ke rumah produksi serial animasi karya anak bangsa, Nussa dan Rara (Nussa) di kawasan Cipete, Jakarta Selatan (Jaksel), Kamis (4/11/2021).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu disambut langsung Chief Executive Officer (CEO) Nussa Aditya Triantoro, Chief communication officer (CCO) Nussa Bony Wirasmoro, dan Chief Operating Officer (COO) Nussa Ricky Manopo.

Dalam kesempatan itu, Gus Muhaimin yang didampingi Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda pun sempat diajak tour singkat untuk melihat perlengkapan produksi serial Nussa.

“Pantas saja kalau Nussa memiliki segi produksi dan konten yang bagus, ternyata tim yang handle adalah para animator top dunia,” ujar Gus Muhaimin.

Dia mengungkapkan bahwa keluarga utama anak-anaknya sangat menggemari serial Nussa yang tayang melalui platform YouTube.

Bahkan, Gus Muhaimin mengaku, buah hatinya yang kebetulan juga bernama Rara, tidak bisa tidur jika belum melihat tayangan Nussa.

“Anak saya si Rara sangat menggemari serial Nussa. Dari situ saya juga ikut nonton dan tahu kalau konten dari Nussa sangat bagus dan penuh dengan unsur mendidik,” katanya.

Lebih lanjut, Gus Muhaimin mengatakan, Indonesia sangat butuh serial seperti Nussa.

Dulu, sebut dia, Indonesia punya serial legendaris seperti si Unyil yang menggabungkan unsur edukasi dan entertainment.

“Pada zamannya Si Unyil cukup digemari karena ada unsur ‘Edutainment’ di situ. Akan tetapi karena produksinya masih tradisional akhirnya banyak anak-anak yang menggemari serial dari luar negeri, seperti Upin-Ipin atau serial garapan Disney maupun berbagai rumah produksi dari luar negeri,” kata Gus Muhaimin.

Indonesia butuh banyak serial animasi berkualitas

Dalam kesempatan itu, Gus Muhaimin menegaskan bahwa Indonesia butuh lebih banyak serial animasi berkualitas. Ini untuk mengimbangi gempuran konten-konten negatif yang banyak berseliweran di berbagai platform media sosial (medsos).

Terlebih, sebut Gus Muhaimin, saat ini penggunaan gadget di kalangan anak-anak Indonesia hampir tidak bisa dibendung lagi.

“Anak-anak di bawah umur pun saat ini dengan mudah mengakses gadget yang menyediakan berbagai konten negatif,” katanya.

Oleh karenanya, lanjut Gus Muhaimin, kehadiran animasi-animasi berkualitas seperti Nussa bisa menjadi opsi agar anak-anak Indonesia tidak terjebak dampak negatif banjirnya konten di berbagai platform medsos.

Tak lupa ia pun memberikan apresiasi terhadap capaian film Nussa yang saat ini tayang di layar bioskop Indonesia.

Tingginya antusias penonton menjadi bukti jika produk film dengan kualitas konten bagus dan mendidik masih mempunyai pasar besar di tanah air.

“Jadi bisa disimpulkan jika masyarakat Indonesia masih banyak yang peduli dan perhatian terhadap produk kreatif terutama film yang digarap dengan bagus serta punya unsur pendidikan di dalamnya,” kata Gus Muhaimin.

Pada kesempatan yang sama, CEO Nussa, Aditya Triantoro menyatakan film Nussa berhasil mendapatkan lebih dari 100.000 penonton selama 11 hari.

Angka tersebut merupakan capaian cukup baik. Sebab, kapasitas penonton dibatasi demi menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang sangat berpengaruh pada jumlah penonton.

Untuk diketahui, film Nussa mendapat sambutan hangat dari penonton ketika tayang di bioskop Indonesia.

Tiket film animasi itu terjual habis di sejumlah bioskop di beberapa kota besar seperti di Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada penayangan hari pertama.

Hingga hari ini, film Nussa sudah ditonton lebih dari 270.000 orang.

Kendati demikian, Aditya mengaku, pihaknya memiliki beberapa kendala dalam biaya produksi.

“Tantangannya memang di produksi yang cukup mahal pak (Gus Muhaimin). Kalau dirinci satu komputer ditambah software editor animator itu nilainya mencapai Rp 1 miliar. Itu belum seberapa kalau sampai tayang ke layar lebar, biaya produksinya bisa mencapai Rp 25 miliar,” ucap Aditya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/05/13160451/berkunjung-ke-rumah-produksi-nussa-gus-muhaimin-dorong-pemerintah-subsidi

Terkini Lainnya

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke