JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, M Iqbal Damanik, menyayangkan pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya Bakar yang disampaikan melalui akun Twitter.
Siti menyebutkan, pembangunan besar-besaran di era Presiden Joko Widodo tidak boleh berhenti karena emisi karbon dan deforestasi.
"Sangat disayangkan Indonesia memiliki Menteri Lingkungan Hidup yang pro terhadap pembangunan skala besar yang jelas-jelas berpotensi merusak lingkungan hidup," ujar Iqbal saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (4/11/2021).
Iqbal menuturkan, pernyataan Siti sangat mengecewakan meski dibaca dalam konteks secara keseluruhan.
Dia mengingatkan, pembangunan berskala besar berpotensi merusak lingkungan hidup.
"Statement ini justru semakin menunjukkan kemana keberpihakan Menteri LHK," tegasnya.
"Sementara Presiden ikut menandatangani komitmen mengakhiri deforestasi dan degradasi lahan 2030, justru pernyataan yang berseberangan datang dari Menteri LHK, hanya berselang satu hari setelahnya," tutur dia.
Iqbal mengingatkan, tidak ada pembangunan dan pertumbuhan yang bermanfaat di atas lingkungan yang buruk atau bumi yang tidak layak dihuni.
Selain itu, saat ini dunia sedang menghadapi krisis iklim.
"Kalau tidak ada tindakan yang signifikan untuk menurunkan atau menjaga suhu bumi di bawah 1,5 derajat serta mitigasi iklim, maka kehancuran di depan mata," tambahnya.
Adapun pernyataan Menteri LHK Siti Nurbaya diunggah di akun Twitter-nya @SitiNurbayaLHK pada Rabu (3/11/2021).
"Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi," tulis Siti.
Unggahan ini pun langsung mendapat reaksi dari warganet dan Greenpeace Indonesia.
Mereka mempertanyakan pernyataan Siti dan memberikan sejumlah tanggapan.
"Saudara-saudara, kami perkenalkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia," tulis Greenpeace Indonesia dalam cuitannya di akun GreenpeceID menanggapi unggahan Siti.
Twit itu lantas dilanjutkan dengan contoh pembangunan jalan Trans Papua yang tidak memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Papua.
"Jalan trans Papua, salah satu contoh pembangunan yang digadang-gadangkan, namun apakah dampaknya bagi orang Papua dan lingkungan?" tulis Greenpeace.
"Penelitian LIPI sebut pembangunan jalan trans Papua ini tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi orang asli Papua," lanjutnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/04/15421991/greenpeace-sangat-disayangkan-indonesia-punya-menteri-lingkungan-hidup-yang