JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Sistem Informasi Kepegawaian ASN (Sinka) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Suharmen mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, Makassar menjadi daerah yang rawan kecurangan dalam seleksi calon aparatur sipil negara (CASN).
“Kalau kita bicara dari pengalaman selama ini, baik yang tertangkap secara fisik di tahun 2019 lalu atau 2020, itu wilayah Makassar ini memang agak rawan,” ucap Suharmen dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/11/2021).
Ia mengatakan, kecurangan seleksi di Makasar pada tahun sebelumnya terjadi secara fisik atau menggunakan joki.
Setelah sistem seleksi menjadi online, menurutnya, pola kecurangan juga ikut berubah.
“Karena dulu dilakukan tidak fully online, pola jokinya juga secara fisik waktu jaman dulu itu dan itu ditangkap dan diserahkan ke kepolisian,” ucap dia.
Adapun pada 2021 ini BKN menemukan ada 225 kasus terkait kecurangan seleksi CASN.
Sebanyak 202 orang terlibat kecurangan seleksi CASN di Makassar dan 23 orang di Lampung.
“225 itu termasuk lampung. Jadi 202 orang di wilayah Makassar dan ada 23 orang di Lampung,” ucapnya.
Suharmen mengatakan, jumlah ini ditemukan berdasarkan hasil identifikasi sistem artificial intelligence (AI).
Ia menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan pendalaman terkait adanya potensi kecurangan di lokasi lain.
“Potensi (kecurangan) ini luar biasa besar dan setelah kami, Pak Kepala dan melaporkan ke Pak Menteri, sejauh ini, ini yang sudah kami temukan,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo menemukan dugaan kecurangan yang dilakukan 225 peserta dalam proses Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CASN 2021.
Sebanyak 225 peserta tersebut tersebar di Kabupaten Buol sebanyak 27 orang, Kabupaten Enrekang sebanyak lima orang, Kabupaten Mamuju Pasang Kayu Pemprov Sulbar (Gedung PKK Mamuju) 40 orang, Kabupaten Mamasa 19 orang, Kabupaten Sidenreng Rappang 62 orang, Kabupaten Luwu 4 orang, Kabupaten Buton Selatan 41 orang, Mandiri Kumham Sulsel empat orang, dan Mandiri Lampung 23 orang.
“Kecurangan bisa juga terjadi di titik lokasi (Tilok) lain. Kemenpan RB, BKN (Badan Kepegawaian Negara) dan Panselnas (Panitia Seleksi Nasional) sedang membahas strategi untuk mendiskualifikasi peserta yang curang, tanpa membuat gaduh,” kata Tjahjo, dikutip dari Antara, Rabu (27/10/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/02/18422741/bkn-sebut-makassar-rawan-kecurangan-seleksi-calon-asn