Salin Artikel

Wamenkes Minta Masyarakat Tak Larut dalam Euforia Penurunan Kasus Covid-19

KOMPAS.com – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono meminta masyarakat Indonesia untuk tidak larut dalam euforia penurunan kasus Covid-19 yang terjadi selama beberapa waktu terakhir.

“Walaupun sekarang sudah turun kasusnya, diingatkan masyarakat untuk tidak euforia karena di beberapa tempat sudah kami identifikasi kasusnya sudah mulai meningkat dibandingkan tempat lain,” ujar Dante di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Hal itu sampaikan Dante sesaat setelah mengikuti program penguatan antikorupsi untuk penyelenggara negara berintegritas (Paku Integritas) di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa.

Menurut dia, ada atau tidaknya gelombang ketiga Covid-19 sangat bergantung pada penerapan protokol kesehatan (prokes) dari masyarakat.

"Gelombang ketiga bakal datang atau tidak tergantung dari masyarakat. Bagaimana masyarakat menjaga protokol kesehatan secara baik di dalam komunitas karena angka penurunan ada dari orang ke orang," ujarnya.

Oleh karenanya, Dante meminta semua pihak untuk menaati prokes demi mencegah terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.

“Salah satu negara yang mengalami kenaikan kasus adalah Inggris. Di sana, terdapat varian baru Covid-19, yakni Delta dan Delta Plus. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun telah berupaya mencegah dan mengidentifikasi agar varian itu tidak masuk ke Indonesia dan menyebabkan kenaikan gelombang,” ujarnya.

Imbauan Presiden Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar waspada akan potensi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.

Permintaan itu disampaikan Jokowi usai merebaknya tren peningkatan kasus di sejumlah wilayah di Tanah Air. Kondisi ini terjadi beberapa waktu sebelum terjadi penurunan kasus.

Jokowi pun meminta agar semua pihak berhati-hati. Pasalnya, kenaikan kasus di beberapa daerah tersebut bisa saja menjadi indikasi adanya gelombang ketiga penularan Covid-19.

"Presiden terus mengingatkan kepada kita semua agar terus waspada dan berhati-hati akan datangnya gelombang selanjutnya," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers daring, Senin (25/10/2021).

Hal itu, sebut Luhut, berkaitan dengan adanya peningkatan kasus di 105 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia.

Meski demikian, Luhut tidak merincikan kabupaten atau kota mana saja yang mengalami kenaikan kasus Covid-19.

“Kasus Covid-19 di wilayah-wilayah tersebut masih terkontrol dengan sangat baik. Secara nasional, situasi pandemi masih tetap terkendali,” tuturnya.

Sebagai informasi, kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia dan Jawa-Bali masing-masing telah turun hingga 98,9 persen dari puncaknya pada 15 Juli lalu.

Menurut Luhut, kasus Covid-19 di 105 kabupaten atau kota yang disoroti Jokowi cenderung naik-turun.

"Dan itu kita perlu waspadai. Makanya nanti langkah-langkah yang kita lakukan terkadang mungkin dianggap terlalu ketat, tapi kita nggak punya pilihan," kata Koordinator PPKM Jawa-Bali itu.

Hingga saat ini, tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) meski sudah divaksinasi.

Pasalnya, selain vaksin, disiplin penerapan prokes merupakan salah satu cara ampuh untuk mencegah risiko penularan Covid-19.

Adapun prokes yang harus dipatuhi sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 adalah 6M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.


Artikel ini sebelumnya telah tayang dengan judul Soal Gelombang Ketiga Covid-19, Wamenkes: Tergantung Prokes Masyarakat

Penulis: Irfan Kamil | Editor: Icha Rastika

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/26/19293591/wamenkes-minta-masyarakat-tak-larut-dalam-euforia-penurunan-kasus-covid-19

Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke