Budi mengatakan, vaksinasi untuk anak-anak tersebut dapat dilakukan, jika vaksin Covid-19 sudah menyelesaikan uji klinik dan mendapatkan izin penggunaan darurat untuk aman digunakan anak-anak.
"Rencananya kalau itu (vaksin) sudah keluar hasil uji klinisnya, kita bisa mulai digunakan di awal tahun depan," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Perekonomian RI, Selasa (26/10/2021).
Budi mengatakan, jenis-jenis vaksin yang berpotensi untuk diberikan kepada anak-anak dan sedang diuji klinik adalah Sinovac, Sinopharm dan Pfizer.
Ia mengatakan, saat ini, pemerintah masih menunggu hasil uji klinik ketiga vaksin tersebut untuk diberikan kepada anak-anak.
"Untuk emergency use authorization sekarang sedang bekerja sama dengan BPOM, juga untuk memastikan bahwa kita bisa mengeluarkan (izin) sesegera sesudah di negara asal ketiga vaksin tersebut Sinovac, Sinopharm dan Pfizer bisa digunakan untuk anak-anak usia 5 sampai 11 tahun," ujarnya.
Berdasarkan data Kemenkes pada Senin (25/10/2021), terdapat 113.424.379 masyarakat Indonesia atau sebesar 54,46 persen sudah mendapatkan vaksin dosis pertama.
Sementara itu, total sudah ada 68.264.009 orang yang mendapatkan vaksin dosis kedua.
Jika dibuat dalam persentase, angka ini mencapai 32,78 persen dari target vaksinasi nasional.
Adapun target vaksinasi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah adalah sebesar 208.265.720 orang.
Sasaran vaksinasi untuk anak-anak atau remaja usia 12-17 tahun tercatat dengan total sebanyak 26.705.490 orang.
Hingga sekarang, angka vaksinasi untuk golongan tersebut adalah 3.869.466 orang atau 14,49 persen untuk vaksin dosis pertama dan 3.075.393 orang atau 11,52 persen mendapatkan vaksin dosis kedua.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/26/16272811/menkes-targetkan-vaksinasi-covid-19-untuk-anak-5-11-tahun-dimulai-tahun