Cahyo mengatakan, Sudi meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta setelah merasakan nyeri perut usai jalan pagi pada Senin (25/10/2021).
"Hanya jalan pagi saja. Kalau nonton voli itu waktu acara Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) itu sudah lama. Kalau sebelum meninggal itu setelah jalan pagi, jadi nyeri perut, masuk rumah sakit, dan meninggal," kata Cahyo saat ditemui di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021) siang usai pemakaman.
Cahyo mengenang sosok ayahnya sebagai seorang pekerja keras.
Menurut dia, begitu banyak momen yang sangat dikenang. Sehingga Cahyo tak bisa menceritakan momen yang paling dikenang saat bersama Sudi Silalahi.
"Karena banyak (kenangannya) jadi susah (diungkapkan). Kalau cara didik, bapak orang yang straight, orang yang keras," kenang Cahyo.
Selain itu, Sudi juga disebut sebagai sosok yang selalu taat pada aturan, baik aturan negara maupun agama.
Selebihnya, ungkap Cahyo, Sudi sama seperti kebanyakan orang tua lainnya yang menyayangi anak-anaknya.
Menurut Cahyo, Sudi selalu berpesan kepada anak-anaknya untuk selalu menaati peraturan.
"Semuanya yang baik, itu saja kalau ngasih pesan sesuai aturan saja, pada agama, ikuti perintah agama, itu saja, selebihnya bekerja keras dan seterusnya," ungkap dia.
Sebelumnya, eks Mensesneg Sudi Silalahi dikabarkan meninggal dunia pada Senin (25/10/2021) pukul 23.23 WIB.
Sudi merupakan eks Sekretaris Kabinet era pemerintahan SBY-Jusuf Kalla dan eks Mensesneg pada era SBY-Boediono.
Sudi meninggal pada usia 72 tahun. Ia lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 13 Juli 1949.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/26/15150641/sebelum-meninggal-sudi-silalahi-sempat-jalan-pagi-lalu-alami-nyeri-perut