Salin Artikel

Luhut: Jangan Emosional terhadap Penanganan Covid-19, Kami Berpengalaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tak emosional menanggapi berbagai kebijakan penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

Ia mengaku, pemerintah sudah cukup berpengalaman dalam menghadapi situasi pandemi.

"Saya mohon, kita sudah cukup pengalaman menghadapi ini. Jadi jangan kita emosional menanggapi apa yang kami lakukan ini," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (25/10/2021).

Luhut mengatakan, pemerintah tak ingin melakukan pelonggaran pembatasan secara serentak meski situasi pandemi virus corona di Indonesia belakangan menunjukkan penurunan.

Untuk mengindari kenaikan kasus, pelonggaran dilakukan secara bertahap sektor demi sektor.

Pengalaman sejumlah negara seperti Inggris dan Belanda misalnya, kasus Covid-19 kembali melonjak setelah dilakukan relaksasi besar-besaran. Padahal, tingkat vaksinasi di negara tersebut terbilang tinggi.

Kasus Covid-19 kembali naik lantaran relaksasi pembatasan tak diikuti dengan disiplin protokol kesehatan.

"Ini semua kita belajar. Saya mohon jangan kita hanya melihat enaknya karena enak ini kita rileks yang berlebihan. Nanti kalau sudah ramai, jangan juga nanti ribut," ujar Luhut.

"Jadi kalau ada langkah-langkah kami yang kelihatan ketat, kami memang mempertimbangkan betul karena kalau sudah nanti nyebar, baru pada ribut," tuturnya.

Luhut pun mewanti-wanti masyarakat tak euforia berlebihan dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Ia mengatakan, penurunan situasi pandemi yang terjadi belakangan ini tak semestinya dirayakan secara berlebihan sehingga protokol kesehatan terabaikan.

Luhut menyebutkan, kelengahan sekecil apa pun akan berujung pada peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa minggu ke depan.

"Dan pastinya akan mengulang pengetatan-pengetatan yang kembali diberlakukan yang terus terang sangat melelahkan kita semua," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/26/11033351/luhut-jangan-emosional-terhadap-penanganan-covid-19-kami-berpengalaman

Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke