Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro mengatakan, indikasi awal terjadinya kejadian tersebut akibat masinis kereta yang terlalu cepat saat melakukan proses langsir.
“Indikasi awal ini masinis pada saat langsir terlalu cepat,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin.
Adapun, langsir merupakan proses pergerakan rangkaian kereta, khususnya gerbong dan lokomotif, untuk berpindah jalur rel.
Menurut Budi, kejadian terjadi dalam proses pengujian LRT. Ia mengatakan, proses uji coba LRT sudah hampir selesai.
“Ini memang proses pengujian kereta api yang memang sekarang sudah hampir selesai sebetulnya, hampir selesai untuk pengujian,” ucap dia.
Budi menambahkan, tidak ada korban meninggal dunia dalam tabrakan LRT itu.
Namun, ia menyebut masinis kereta mengalami luka ringan dan sudah dibawa ke rumah sakit.
“Masinisnya alhamdulillah tidak apa-apa, ya luka ringan, dan ke rumah sakit masih sadar,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial video yang menunjukkan kereta Light Rail Transit (LRT) tabrakan di ruas Munjul, Jakarta Timur, Senin, (25/10/2021) hari ini.
Video tersebut diunggah dalam akun Instagram @jakarta.terkini dengan keterangan “Tabrakan LRT Cibubur di ruas Munjul Jakarta Timur siang tadi, Senin, 25/10/2021.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Adita Irawati mengatakan LRT itu masih dalam proses uji coba oleh PT Industri Kereta Api (INKA).
“Ini masih dalam uji coba oleh pihak INKA,” kata Adita saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (25/10/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/25/17554981/tabrakan-lrt-jabodetabek-pt-inka-masinis-terlalu-cepat-berpindah-jalur