"Beliau adalah sosok yang turun ke bawah, yang terus memberikan direction, mengadakan ratas (rapat kabinet terbatas) dan kemudian diambil keputusan di rapat kabinet terbatas. Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan," kata Hasto dalam siaran pers, Kamis (21/10/2021).
Menurut Hasto, setiap mengadakan rapat, Jokowi selalu mengambil keputusan yang dapat dijabarkan dalam perspektif koordinasi antara pusat dan daerah.
Ia mencontohkan, Jokowi bersama menteri-menterinya yakni Menteri Luar Negeri, Menteri BUMN, dan Menteri Kesehatan menjadi satu kesatuan tim negosiator hingga Inodnesia dapat memperoleh vaksin.
Lalu, lanjut Hasto, gerakan vaksinasi di dalam negeri pun melibatkan seluruh elemen negara, bahkan aparat TNI/Polri dan Badan Intelijen Negara pun membuat terobosan dengan melakukan vaksinasi door-to-door.
"Meskipun banyak kritik, tetapi Pak Jokowi tetap menampilkan seorang pemimpin yang tahan uji terhadap kritik dan terus berjuang melakukan tugas-tugasnya sebagai kepala negara, kepala pemerintahan," kata Hasto.
Hasto menambahkan, apa yang dilakukan Jokowi senapas dengan kebijakan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Ia menyebutkan, berbeda dengan pimpinan partai politik lainnya, Megawati memberikan instruksi yang detail kepada kader-kadernya mengenai penanganan pandemi karena berpengalaman dalam menghadapi krisis.
"Di tingkat nasional Pak Jokowi memberikan direction untuk menggerakan seluruh elemen negara, menggerakan seluruh elemen pemerintahan untuk membantu, termasuk kebijakan relokasi anggaran. Sementara Ibu Megawati menggerakan seluruh elemen kepartaian," ujar Hasto.
Adapun pernyataan ini disampaikan Hasto merespons apresiasi dari dunia internasional terhadap kepemimpinan Jokowi dalam penanganan pandemi.
Ia mengatakan, PDI-P melihat apresiasi tersebut sebagai hal yang positif dan membanggakan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/21/18064911/puji-jokowi-soal-penanganan-pandemi-pdi-p-pemerintahan-sebelumnya-terlalu