Salin Artikel

Percepat Pemulihan, Indonesia Tingkatkan Diplomasi Ekonomi dengan UEA dan Qatar

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan, diplomasi ekonomi tersebut dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan upaya keluar dari pandemi Covid-19 yang memberi dampak cukup berat bagi ekonomi Indonesia.

"Tiga hal yang kami sampaikan adalah transisi dari kondisi di Indonesia menuju new normal dalam konteks Covid-19 sebagai endemi. Lalu pemulihan ekonomi di Indonesia yang sedang berlangsung, serta pencapaian yang sudah dilakukan untuk pembangunan hijau dan perubahan iklim," kata Mahendra dalam konferensi pers secara virtual dari Abu Dhabi, Rabu (20/10/2021) malam.

Dalam hal penanganan pandemi, pihaknya menyampaikan bahwa kasus konfirmasi harian Covid-19 di Indonesia rasionya kini hanya lima orang per 1 juta penduduk .

Dibandingkan di UEA yang masih 50-60 orang per 1 juta penduduk, kata dia, jumlah tersebut jauh lebih rendah.

Termasuk, apabila dibandingkan dengan rasio global yang masih 150 kasus per hari per 1 juta penduduk.

"Ini terus dilanjutkan melalui program vaksinasi yang telah berhasil diperluas dengan distribusi 170 juta dosis," kata dia.

"Ini dimungkinkan dengan target 2 juta dosis penyuntikan vaksin Covid-19 setiap harinya," ucatp Mahendra.

Menurut dia, dengan kecepatan tersebut, maka pada akhir tahun vaksinasi bisa mencapai 300 juta suntikan.

Setidaknya, 100 persen target penerima sudah menerima 1 dosis atau 50 persen sudah menerima dua dosis.

Seiring dengan jumlah kasus yang menurun itu pula, kata Mahendra, penerbangan internasional di Bali dan Batam sudah dibuka untuk tujuan wisata.

Sementara itu, dari upaya pemulihan ekonomi, Mahendra menyampaikan tentang nilai ekspor Indonesia tahun 2021 yang akan melebihi 200 juta dollar AS.

Jumlah tersebut akan menjadi yang tertinggi selama 10 tahun dan lebih tinggi dari nilai ekspor tahun 2019 sebelum pandemi.

"Ini bisa dicapai sebagian karena kenaikan harga komoditas dan proporsi dari ekspor produk bernilai tambah tinggi semakin besar," kata dia.

Bahkan dari investasi, ujar Mahendra, diperkirakan target tahun 2021 bisa tercapai selama beberapa minggu terkahir dan bertahan hingga akhir tahun.

Dengan demikian, diperkirakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pun dapat tumbuh mencapai 4 persen pada tahun 2021.

Dibandingkan dengan tahun lalu, kata dia, hal tersebut sudah pulih hingga melebihi 2019 sebelum pandemi.

Sementara untuk mengatasi kesempatan kerja dan kemiskinan, kata dia, masih terus dilakukan mengingat kondisi yang masih berada di bawah sebelum pandemi.

"Dengan segala pemulihan, proses perbaikan kedua hal tersebut bisa dicapai," kata dia.

Adapun dalam hal perubahan iklim, Indonesia disebutkannya dalam posisi baik atau on the track khususnya untuk melaksanakan komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca.

Sebab untuk mencapai target pengurangan emisi karbon, kata dia, dibutuhkan 1,1 gigaton CO2e.

Jumlah tersebut jika dibanding dengan komitmen Inggris adalah sebesar 3,5 kali lipat dalam posisi Indonesia yang merupakan negara berkembang.

"Artinya komitmen kita besar sekali dan seluruh langkah yang dilakukan dijalankan dengan optimistis," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/20/20185861/percepat-pemulihan-indonesia-tingkatkan-diplomasi-ekonomi-dengan-uea-dan

Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke