Saat ini, kata Nadia, cakupan vaksinasi Covid-19 untuk lansia masih rendah dan banyak lansia yang menolak divaksinasi.
"Pada lansia (vaksinasi) baru 7,6 juta atau 35 persen yang mendapatkan vaksinasi, artinya masih banyak lansia yang belum mau divaksin," kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Selasa (19/10/2021).
Nadia mengatakan, lambannya laju vaksinasi Covid-19 untuk lansia karena banyak di antara mereka tak ingin divaksin setelah terpapar berita bohong atau hoaks.
"Salah satunya karena mereka mendapatkan informasi ataupun hoaks-hoaks yang membuat mereka tak mau divaksin. Ini tantangan bukan hanya pada lansia, (tapi juga) pada remaja (sehingga) orangtua mereka ragu anaknya mendapatkan vaksinasi," ujarnya.
Oleh karenanya, Nadia meminta anggota keluarga dapat memberikan informasi yang benar kepada lansia agar mau divaksinasi.
Ia juga mengatakan, stok vaksin Covid-19 hingga akhir tahun ini akan semakin banyak.
"Nanti di bulan November stok vaksin sampai angka 80 juta," ucapnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, sejauh ini, vaksinasi Covid-19 sudah mencapai target 2 juta suntikan dalam sehari.
Ia menargetkan, akhir Oktober ini Vaksinasi Covid-19 dapat mencapai angka 2,3 juta suntikan dalam sehari.
"Memang ini terkait juga dengan ketersediaan vaksin yang semakin banyak, vaksin yang sudah siap untuk didistribusikan maka target penyuntikan per hari bisa semakin ditingkatkan," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/19/16035041/kemenkes-masih-banyak-lansia-yang-belum-mau-divaksin-karena-terpapar-hoaks