JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri) Zudan Arief Fakrulloh mengimbau masyarakat untuk memberi nama anak dengan arti yang baik.
Adapun hal ini ia katakan karena ada nama dalam database kependudukan yang dimiliki Kemendagri, yang memiliki konotasi kurang baik.
"Saran saya, gunakan, pilih nama-nama yang baik, nama-nama yang berupa doa. Namanya yang berupa pengharapan," kata Zudan melalui keterangan video yang dikutip Rabu (13/10/2021).
Adapun nama yang tercatat di Dukcapil antara lain Aji Setan, Hantu, Jelek, Bodoh dan Orang Gila. Lalu ada juga yang memberi nama seperti nama binatang yakni Tikus.
Selain itu, kata Zudan, ada juga orang yang menggunakan nama yang unik seperti nama-nama posisi dalam kenegaraan.
Seperti nama Bapak Presiden, Bupati, Wali Kota, Menteri. Kemudian juga ada nama yang diberikan seperti nama ilmu pengetahuan yakni Ekonomi.
"Ada yang bernama Bapak Presiden itu ada di Jawa Barat. Kemudian ada yang namanya Bupati tinggal di Bangka Belitung, ada yang namanya Wali Kota tinggal di Sumatera Utara. Juga ada yang namanya Menteri ada di ada di Sumatera Selatan," ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Zudan, juga banyak nama-nama dengan arti yang baik dalam data base kependudukan. Misalnya, nama-nama nabi ataupun nama yang memiliki arti baik dalam bahasa daerah.
"Tetapi ada nama yang berupa doa walaupun dalam bahas daerah. Misalnya Slamet, namanya Waluyo, namanya Rahardjo," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/13/16043181/kemendagri-imbau-masyarakat-beri-nama-anak-dengan-arti-yang-baik