KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, selama hampir dua tahun terakhir, para guru terus berjuang memberikan pendidikan kepada anak bangsa di tengah semua tantangan pandemi Covid-19.
Dia menyebutkan, ada guru yang mendapat tantangan untuk memanfaatkan teknologi demi membuat pembelajaran daring yang menarik bagi muridnya.
“Sementara itu, di daerah yang sulit akses internet, banyak guru yang menantang risiko dengan mengajar dari rumah ke rumah,” katanya dalam acara peluncuran Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar, Selasa (12/10/2021).
Oleh karenanya, dalam rangka memperingati Hari Guru Sedunia pada 5 Oktober lalu, Nadiem menegaskan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para guru yang ada di Tanah Air.
“Dalam rangka membantu dan mendukung para pendidik dan tenaga pendidikan, Kemendikbud Ristek memberikan beragam paket kebijakan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.
Nadiem menjelaskan, kebijakan tersebut mulai dari relaksasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang bisa dioptimalkan untuk membayar guru honorer.
Kemudian, pihaknya juga berusaha meningkatkan kesejahteraan guru dengan melaksanakan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru dengan berbagai afirmasi.
Ada pula bantuan subsidi upah untuk pendidik dan tenaga kependidikan non-pegawai negeri sipil (PNS), serta kebijakan agar guru bisa menerapkan kurikulum darurat yang lebih sederhana.
“Kami membagikan modul pembelajaran di masa khusus untuk membantu pembelajaran di daerah yang sulit dengan akses internet dan kami mengembangkan platform guru belajar dan berbagi,” lanjutnya.
Nadiem pun menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi guru dalam mendidik anak-anak Indonesia menjadi generasi pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter.
Dia menekankan, Kemendikbud Ristek akan terus berupaya mendengarkan aspirasi dari para guru di Indonesia.
“Oleh karena itu pada Hari Guru Sedunia ini, mari kita semua menyatukan semangat dan bergerak serentak mewujudkan merdeka belajar,” tuturnya.
Percepat vaksinasi untuk PTM
Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, guru memiliki peran besar dalam menyukseskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Pemerintah, katanya, telah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
“Saya berharap Ibu dan Bapak dapat mendukung upaya percepatan vaksinasi ini, sehingga anak-anak kita dapat segera kembali ke sekolah untuk belajar dengan aman nyaman dan jauh lebih optimal,” katanya.
Sebelumnya, dalam kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (9/10/2021), Nadiem mengatakan PTM terbatas memberi semangat bagi para guru dalam mendidik muridnya dibandingkan saat pembelajaran jarak jauh.
Oleh karena itu, dia pun terus mendorong pengetatan penerapan protokol kesehatan (prokes) agar tidak muncul klaster Covid-19 di sekolah.
Kemendikbud Ristek juga memiliki lima lima kunci keberhasilan PTM terbatas untuk wilayah PPKM level 1-3 berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri.
Lima kunci keberhasilan tersebut, pertama, menjaga jarak minimal 1,5 meter dengan jumlah maksimal 18 peserta didik atau maksimal 50 persen dari jumlah peserta didik di kelas.
Kedua, satuan pendidikan membagi rombongan belajar dengan jumlah hari dan jam PTM terbatas atau dibuat shift agar tetap mengutamakan standar prokes.
Ketiga, disiplin dalam menjalankan prokes. Keempat, warga satuan pendidikan harus dalam kondisi sehat dalam menjalankan PTM terbatas.
Kelima, kegiatan yang berpotensi menjadi kerumunan tidak diperbolehkan terjadi di satuan pendidikan.
Terkait penerapan prokes, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 sebelumnya telah memperketat anjuran prokes untuk melindungi diri lebih maksimal, dari 3M menjadi 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Tak hanya itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 16/2021 yang menyebutkan, setiap individu yang melaksanakan perjalanan wajib menerapakan dan mematuhi prokes 6M.
Prokes 6M, di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nadiem Minta Guru Dukung Percepatan Vaksinasi Covid-19 demi Menyukseskan PTM Terbatas”.
Penulis : Rahel Narda Chaterine | Editor : Diamanty Meiliana
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/12/18545191/kata-nadiem-soal-tantangan-guru-selama-hampir-2-tahun-pandemi