Salin Artikel

Ini Profil 11 Anggota Tim Seleksi Calon Anggota KPU-Bawaslu Periode 2022-2027

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah mengumumkan 11 anggota tim seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2022-2027.

Pengumuman itu dilakukan setelah Tito mendapat Keputusan Presiden (Keppres) tentang tim seleksi yang ditandatangani pada 8 Oktober 2021.

Adapun tim seleksi tersebut berjumlah 11 orang yang di antaranya terdiri dari anggota Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) hingga mantan Komisioner KPU.

Berikut profil singkat dari 11 orang anggota tim seleksi calon anggota KPU-Bawaslu periode 2022-2027:

1. Juri Ardiantoro

Juri ditunjuk sebagai Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KPU-Bawaslu periode 2022-2027. Ia saat ini menjabat sebagai Deputi IV Kantor Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Sebelum menjabat Deputi IV KSP, Juri merupakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2016-2017 menggantikan Husni Kamil Manik yang meninggal dunia pada 7 Juli 2016. Ia juga merupakan mantan  Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Pria kelahiran Brebes, 6 April 1973 itu merupakan lulusan Universitas Negeri Jakarta, lalu melanjutkan ke jenjang S2 di Universitas Indonesia, hingga menempuh jenjang S3 di Universiti Malaya, Malaysia.

Ia meniti karier di bidang kepemiluan sejak aktif sebagai salah satu pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP). Ia pun menjabat Sekretaris Jenderal KIPP pada 2003.

Kemudian, ia terpilih sebagai Komisioner KPUD DKI Jakarta periode 2008-2013. Kariernya di bidang kepemiluan terus menanjak dengan terpilihnya dia sebagai anggota KPU periode 2012-2017.

2. Chandra M Hamzah

Chandra didapuk sebagai Wakil Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KPU-Bawaslu periode 2022-2027. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Komisiner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007-2011.

Chandra terbilang sukses menjadi Wakil Ketua KPK periode 2007-2011 yang diketuai Antasari Azhar.

Saat Chandra menjabat, KPK banyak menghadapi "upaya pembunuhan", di antaranya adalah kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen yang menyeret nama Ketua KPK Antasari Azhar.

Nama Chandra juga pernah disorot ketika ia bersedia menjadi pengacara tersangka kasus dugaan korupsi pelaksaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, M Bahalwan pada tahun 2014.

Chandra menyebutkan bahwa ia menyetujui menjadi pembela Bahalwan lantaran kliennya itu setuju untuk tidak menyerahkan uang dalam bentuk apa pun kepada oknum jaksa Kejagung.

Hal itu sesuai dengan komitmen AHP untuk tidak membela tersangka yang memenuhi permintaan uang dari oknum jaksa agar dapat terbebas dari sebuah perkara.

Di akhir tahun 2014, Chandra ditunjuk Menteri BUMN Rini M Sormarno untuk menduduki posisi Komisaris Utama PLN.

3. Bahtiar

Sementara Bahtiar dalam tim seleksi menjabat sekretaris. Ia merupakan Direktur Jenderal Politik Pemerintahan Umum Kemendagri.

Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri.

4. Edward Omar Sharif Hiariej

Edward adalah Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) periode 2020-2024. Dalam tim ini, Edward bertindak sebagai anggota.

Sebelumnya Edward adalah Guru Besar Hukum Pidana Universitas Gadjah Mada. Pria kelahiran Ambon, 10 April 1973, itu meraih gelar profesor pada usia yang terbilang muda, yakni 37 tahun.

Selama ini, Eddy dikenal sebagai sosok akademisi yang kerap dimintai pendapat terkait isu-isu di bidang hukum.

Eddy juga tercatat beberapa kali menjadi ahli dalam persidangan.

Salah satunya, Eddy dihadirkan sebagai ahli dalam sidang kasus penodaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama pada 2017.

Namun, kehadiran Eddy pada saat itu sempat menimbulkan persoalan yang membuat jaksa penuntut umum menolak kesaksian Eddy.

Pasalnya, kata jaksa Ali Mukartono, Eddy sempat menghubungi jaksa dan menyatakan bahwa dirinya akan diajukan sebagai saksi ahli oleh penasihat hukum jika jaksa tak menghadirkannya sebagai ahli.

5. Airlangga Pribadi Kusman

Dosen Universitas Airlangga ini mendapat posisi sebagai anggota dalam tim seleksi tersebut.

Selain mengajar, Airlangga juga menjabat sebagai Associate Director Akar Rumpur Strategic Consulting (ARSC).

6. Hamdi Muluk

Pria kelahiran 31 Maret 1966 Hamdi Muluk juga masuk dalam daftar anggota tim seleksi calon anggota KPU-Bawaslu. Ia adalah Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI).

Hamdi diketahui terlibat aktif dalam isu radikalisme dan terorisme di Indonesia. Dia juga pernah masuk sebagai salah satu anggota kelompok ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Serta pernah menjadi anggota panitia seleksi calom pimpinan KPK pada 2019 lalu.

7. Endang Sulastri

Endang adalah mantan Komisioner KPU periode 2007-2012. 

Endang juga saat ini masih mengajar sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Jakarta program studi ilmu politik. Ia mengenyam pendidikan Strata-1 di Universitas Padjajaran Bandung dan Strata-2 di UI.

8. I Dewa Gede Palguna

Dewa adalah mantan hakim konstitusi. Kala itu ia dipilih sebagai hakim dari unsur pemerintah. Sebelumnya ia adalah dosen hukum tata negara Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Adapun Dewa dalam tim ini bertindak sebagai anggota.

9. Abdul Ghaffar Rozin

Abdul Ghaffar Rozin atau lebih dikenal sebagai Gus Rozin merupakan Ketua Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama Abdul.

Pada 2018 ia pernah diangkat sebagai salah satu dari 200 ulama yang dianjurkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

10. Betti Alisjahbana

Pengusaha sekaligus ahli teknologi informatika Betti juga masuk dalam jajaran tim seleksi.

Betti memulai kariernya di PT International Business Machine (IBM) pada 1984 sebagai management trainee dan memegang berbagai posisi kunci di IBM Indonesia dan ASEAN.

Di awal tahun 2008 Betti melepaskan posisinya sebagai Presiden Direktur PT IBM Indonesia dan beralih menjadi pengusaha dengan mendirikan PT Quantum Business.

Ia juga pernah didapuk sebagai juru bicara panitia seleksi calon komisioner KPK pada tahun 2015 lalu.

11. Poengky Indarty

Poengky adalah anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang masuk dalam jajaran tim seleksi calon anggota KPU-Bawaslu.

Ia adalah alumni dari Universitas Airlangga tahun 1993 dan mulai terjun kedunia perpolitikan dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya tahun 1993-2000.

Pada tahun 2000, Poengky pindah ke Jakarta dan melanjutkan karier di bidang yang sama, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH).

Kemudian tahun 2002 berdirilah Imparsial The Indonesian Human Right Monitor (Imparsial), Poengky tercatat sebagai salah satu pendiri LSM dari 18 orang penggerak HAM.

Imparsial adalah salah satu LSM yang bergerak di bidang pengawasan dan penyelidikan pelanggaran HAM di Indonesia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/11/15104461/ini-profil-11-anggota-tim-seleksi-calon-anggota-kpu-bawaslu-periode-2022

Terkini Lainnya

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke