Salin Artikel

Sukseskan Perikanan Budidaya, Kementerian KP Gelar Pelatihan Pembesaran Nila Sistem Bioflok

KOMPAS.com – Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) Kusdiantoro mengatakan, optimalisasi potensi perikanan budidaya merupakan salah satu arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan.

Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kontribusi ekonomi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional dan peningkatan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan.

Oleh karena itu, BRSDM terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM subsektor perikanan budidaya, terutama untuk mendukung program prioritas Kementerian KP 2021-2024.

Kali ini, Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP (Puslatluh KP)-BRSDM melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon menyelenggarakan Pelatihan Pembesaran Ikan Nila Sistem Bioflok di Ambon, Maluku, Kamis (7/10/2021).

Kusdiantoro berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan serta perekonomian masyarakat kelautan dan perikanan.

“Melalui pelatihan ini kita berharap dapat membangun SDM yang bekerja keras, dinamis, terampil, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Menurutnya, pelatihan ini berguna pula untuk mendukung program prioritas Kementerian KP lainnya, yakni pengembangan perikanan budidaya untuk ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan.

Dia juga menjelaskan, pelatihan merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan ikan di Maluku Utara, khususnya di Halmahera Barat dan Halmahera Utara.

“Meskipun kegiatan penangkapan sudah cukup baik, namun kebutuhan semakin meningkat dan budidaya merupakan upaya untuk menyediakan ikan dalam waktu yang cepat," lanjutnya.

Kusdiantoro menambahkan, dengan mengadaptasi sistem bioflok, budidaya ini juga dapat menumbuhkan mikroorganisme yang menjadi sumber pangan alami dengan protein tinggi  bagi ikan.

Alhasil, sistem bioflok dapat mengurangi penggunaan pakan yang harus diberikan pembudidaya.

Pasalnya, semakin kecil jumlah pakan yang harus diberikan, maka nilai food conversion ratio (FCR) atau perbandingan berat pakan dengan berat total ikan akan lebih kecil.

Dibandingkan kolam konvensional, kolam bioflok mampu menampung jumlah 10 kali lipat jumlah ikan.

"Tentu saja hal ini sangat menguntungkan karena selain tidak banyak memakan tempat, teknologi ini tetap dapat meningkatkan pendapatan pembudidaya secara signifikan,” imbuh Kusdiantoro.

Oleh karenanya, dia menegaskan, sistem bioflok dibutuhkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah dalam keterbatasan lahan, air, dan pakan.

Dia berharap, budidaya ikan melalui sistem bioflok dapat menjadi salah satu inovasi teknologi yang diperkenalkan kepada masyarakat. Bukan hanya itu, sistem ini juga sebagai salah satu solusi menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan ke depan.

Adapun, pelatihan ini sejalan dengan program prioritas yang digaungkan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono, yakni pengembangan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.

Mengurangi stunting

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Provinsi Maluku Utara Alien Mus mengatakan, pelatihan budidaya ini juga dapat mengurangi stunting di Provinsi Maluku Utara.

Sebab, pelatihan ini dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengonsumsi ikan saat tangkapan berkurang \karena kondisi alam atau cuaca tidak memungkinkan untuk melaut.

"Ada waktu-waktu tertentu ikan itu sangat susah dan ikan itu sangat mahal harganya, sehingga daya beli masyarakat juga malah beralih ke protein lain,” ujarnya yang membuka acara pelatihan ini.

Mus menjelaskan, susahnya mendapat ikan disebabkan karena iklim dan cuaca tertentu. Untuk itu, budidaya ikan nila ini diharapkan menjadi suatu solusi agar masyarakat dapat tetap terus mengonsumsi ikan.

Pelatihan ini juga hadir sebagai bentuk dukungan Kementerian KP dalam merealisasikan program nasional Lumbung Ikan Nasional (LIN) di Maluku dan Maluku Utara.

Mus pun berharap, Kabupaten Halmahera Utara dan Kabupaten Halmahera Barat dapat menjadi wilayah percontohan budidaya ikan dengan sistem bioflok di Maluku Utara.

Adapun, kegiatan ini digelar secara hybrid dan diikuti 100 orang pembudidaya yang berasal dari Kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera.

Sebelumnya, dalam kunjungan ke Maluku, Kamis (7/10/2021), Menteri Trenggono mengatakan, perikanan budidaya merupakan solusi saat hasil penangkapan di alam mulai berkurang.

Namun, pelaksanaannya harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, sehingga kegiatan budidaya yang tujuannya menjadi solusi pemenuhan kebutuhan masyarakat akan produk perikanan, tidak mengancam ekosistem perairan di sekitarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/08/20160591/sukseskan-perikanan-budidaya-kementerian-kp-gelar-pelatihan-pembesaran-nila

Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke