JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Dicky Budiman menyarankan agar para peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua diskrining sebelum kembali ke daerah masing-masing.
Dicky mengatakan, jika hasil tes Covid-19 peserta tersebut dinyatakan negatif, maka diperbolehkan pulang dengan catatan melakukan karantina saat tiba di daerahnya.
"Sebelum pulang semua (peserta PON Papua) di-tes, jadi sama, di tes rapid antigen cukup kalau dia negatif dia bisa pulang tapi begitu sampai di lokasi dia harus karantina minimal 7 hari," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/10/2021).
Dicky juga mengatakan, jika hasil tes menunjukkan positif Covid-19, peserta PON tersebut belum diperbolehkan pulang dan harus menjalani karantina selama 14 hari.
"Kalau negatif dia bisa pulang tapi di tempat tujuan harus karantina 7 hari," ujarnya.
Di sisi lain, terkait puluhan kasus Covid-19 di PON XX Papua, Dicky menyarankan agar penyelenggaraan pesta olahraga tingkat nasional empat tahun sekali itu tidak dihadiri penonton.
"Seharusnya protapnya kalau sudah ditemukan seperti itu di lokasi, di bubble itu, di lokasi penyelenggaraan, jangan ada penonton dulu. Jangan ada interaksi dulu dengan dunia luar sembari dituntaskan tracing-testing," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, selama penyelenggaraan PON Papua, mestinya atlet dan ofisial tidak melakukan interaksi dengan penonton.
Selain itu, jika terdapat kasus Covid-19 dalam arena pertandingan PON, mestinya seluruh orang yang terlibat dalam pertandingan tersebut melakukan karantina.
"Semua yang terlibat tidak hanya atlet, tapi ada ofisial itu harus betul-betul dikarantina kalau masuk kontak, kalau luput kita bobol dibawa ke masing-masing daerah," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/08/19503421/tekan-penyebaran-covid-19-epidemiolog-sarankan-peserta-pon-xx-dikarantina