Salin Artikel

Bangun Sektor KP, Menteri Trenggono Dorong Riset Perikanan di Perguruan Tinggi

KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono menilai bahwa perguruan tinggi berperan penting dalam mewujudkan pembangunan sektor kelautan dan perikanan (KP) di Indonesia.

Sebab, menurut dia, perguruan tinggi memiliki bidang riset dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan unggul.

“Perguruan tinggi tentu punya peran penting, khususnya dalam hal riset. Saya berharap riset paling bagus dilakukan di perguruan tinggi,” kata Trenggono melalui keterangan pers resmi, dikutip Kompas.com, Jumat (1/10/2021).

Adapun riset yang dibutuhkan saat ini, sambung Trenggono, ada di bidang perikanan budi daya. Subsektor ini dinilai menumbuhkan ketahanan pangan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Penangkapan di alam itu harus dibatasi untuk menjaga agar ekosistem laut tetap lestari,” ujarnya.

Ia melanjutkan, penjagaan laut agar tetap sehat harus dilakukan, demi kelangsungan makhluk hidup di bumi.

“Lautan menjadi penyuplai oksigen terbesar dan menjaga kestabilan suhu dan iklim dunia,” tutur Trenggono.

Hal tersebut disampaikannya saat bertemu Rektor Universitas Riau (UNRI) Prof Aras Mulyadi dan Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Dr Agung Dhamar Syakti di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP), Jakarta Pusat, Kamis (30/9/2021).

Dalam kesempatan itu, Trenggono tidak lupa menjelaskan dua dari tiga terobosan Kementerian KP periode 2021-2024 terkait perikanan budi daya.

Salah satunya, kata dia, adalah pengembangan perikanan budi daya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset KP serta pembangunan kampung-kampung perikanan budi daya air tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal.

“Kunci utama dari budi daya ini adalah masalah pakan. Ini yang saya minta peran perguruan tinggi, bagaimana melakukan substitusi pakan. Mudah-mudahan UNRI dan UMRAH berhasil melakukannya,” harap Trenggono.

Selain itu, dia melanjutkan, riset bisa menjurus ke berbagai komoditas perikanan budi daya dengan potensi dan nilai jual tinggi.

“Ini bisa udang, lobster, kepiting, dan rumput laut. Nilai udang di pasar dunia, misalnya, berdasarkan data tahun 2020 itu ada di angka 23,24 miliar dollar Amerika Serikat (AS),” terangnya.

Kementerian KP saat ini bahkan menargetkan produksi udang nasional pada 2024 bisa mencapai 2 juta ton per tahun. Saat ini produksinya masih di bawah angka 1 juta ton.

Hal tersebut mengacu pada tingginya kebutuhan pasar dan potensi yang dimiliki Indonesia. Indonesia punya lebih dari 247.000 hektar (ha) tambak, tapi produktivitasnya belum optimal.

“Angka ini sangat besar. Harusnya kita menjadi produsen udang terbesar di dunia. Namun produktivitasnya hanya 0,6 ha padahal best practice bisa mencapai 40 juta ton per ha,” ungkap Trenggono.

Sementara itu, Rektor UNRI Prof Aras Mulyadi dan Rektor UMRAH Dr Agung Dhamar Syakti menyambut baik ajakan Menteri Trenggono untuk memperkuat rise-riset sektor perikanan yang digagas Kementerian KP.

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/01/11283481/bangun-sektor-kp-menteri-trenggono-dorong-riset-perikanan-di-perguruan

Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke