Peristiwa 1965 sendiri merujuk pada peristiwa pembunuhan para jenderal pada 1 Oktober 1965 dini hari. Peristiwa itu diduga kuat didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Selain itu, sebagai bentuk balasan, orang-orang yang berafiliasi dengan PKI diburu, dibunuh, disiksa dan ditahan. Hingga puluhan tahun kemudian mereka menjadi warga negara kelas dua.
Menariknya, Agus yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) merupakan putra dari salah satu jenderal yang dibunuh, yakni Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo.
Pertanyaan menariknya tentu, bagaimana bisa seorang yang menjadi korban kekejaman dari suatu organisasi melepaskan dendam dan menggagas rekonsiliasi sejati?
“Saya berpikir, toh sebetulnya peristiwa ini bukan peristiwa pembunuhan ayah saya saja. Peristiwa ini adalah peristiwa politik nasional yang menyangkut seluruh bangsa. Oleh karena itu menjadi kepentingan dan sudah ditangani oleh Angkatan Darat, oleh seluruh bangsa dan lain-lain,” ujar Agus saat berbincang dengan Kompas.com, beberapa waktu lalu.
“Jadi, ok, saya akan belajar dari situ. Tapi saya juga perlu untuk menetapkan pada diri saya bagaimana saya move on dari situasi semacam itu dan tidak terbenam pada emosi dendam,” lanjut dia.
Sejak masih menjabat TNI aktif, Agus pun mulai konsisten mendorong rekonsiliasi sebagai jalan keluar penyelesaian peristiwa 1965.
Konsep rekonsiliasi yang digagas, yakni masing-masing pihak yang terlibat berbesar hati dan berlapang dada untuk mengungkap kesalahan di masa lalu demi menatap masa depan yang terbebas dari beban sejarah.
Agus mengakui, gagasannya ini sempat membuat posisinya tersudut. Ia dituduh oleh segelintir orang pro terhadap PKI. Sebuah alasan yang tak masuk di akal sehatnya.
“Buktinya apa kalau saya komunis? Lah wong ayah saya dibunuh kok. Saya penyintas. Banyak orang yang enggak bisa mikir. Artinya dia maunya semuanya itu ada di garisnya dia. Ada orang berpaham lain sudah (dianggap) hitam putih, oh berarti dia musuh saya,” ujar Agus.
Bincang-bincang dengan Agus Widjojo selengkapnya dapat Anda simak dalam artikel dengan judul yang sama berikut ini: Gagasan Rekonsiliasi dari Anak Korban PKI
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/01/08191601/gagasan-rekonsiliasi-dari-anak-korban-pki