Pemuda tersebut menyampaikan permintaannya untuk mendapatkan bantuan beasiswa kursus di salah satu komunitas para eksportir.
“Kami berharap karena kami di kampung juga informasi susah kami berharap agar ada kesempatan juga bantuan beasiswa,” ucap Kasbul Asror, seorang pemuda di Kabupaten Bengkalis sebagaimana dilansir dari laman resmi Sekretariat Presiden, Rabu (29/9/2021).
Jokowi lantas menanyakan tentang komoditas di daerah yang akan dikembangkan untuk diekspor.
“Komoditasmu apa? Nanti misalnya nanti tak sekolahin di sekolah itu, di komunitas itu, terus di sini mau ngapain?” tanya Presiden.
Asror pun menjelaskan sejumlah komoditas di daerahnya.
“Di sini mulai dari ada hasil laut, karet juga Pak, membantu perkembangan di sini,” ucap Asror.
“Oke iya bagus, oke bagus. Ya artinya kamu melihat di sini ada peluang yang ingin kamu manfaatkan gitu toh?” tanya kepala negara.
“Iya,” jawab Asror.
Selanjutnya, Presiden pun memberikan rekomendasi kepada pemuda tersebut mengenai komunitas bagi para eksportir yang ada di Kota Solo.
"Nanti langsung disiapkan tiketnya saja, siapkan tiket, kalau enggak yang di Jakarta, di Solo,” ucap Presiden kepada Asisten Ajudan AKP Syarif M. Fitriansyah yang ada di sampingnya.
Presiden pun berpesan kepada Asror untuk terus mempelajari tentang potensi komoditas ekspor yang ada di daerahnya untuk dikembangkan, termasuk juga dengan kapasitasnya.
“Artinya nanti kamu menjembatani petani, nelayan, untuk bisa ekspor,” ucap Presiden.
Dalam kunjungan kerjanya ke Bengkalis, Jokowi melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat di Pantai Wisata Raja Kecik.
Hadir mendampingi Presiden dalam penanaman ini antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawiraatmaja, serta Bupati Bengkalis Kasmarni.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/29/08085101/pemuda-pegiat-mangrove-minta-beasiswa-kursus-ekspor-jokowi-siapkan-tiket