Hal tersebut diceritakan Suliadi yang merupakan mantan sopir Jokowi saat masih berada di Solo.
Suliadi menceritakan, saat itu mobil yang dikendarainya membawa Jokowi dan Iriana Jokowi berkeliling meninjau banjir.
Salah satu yang daerah yang dikunjungi adalah Kampung Joyotakan, Kecamatan Serengan, Kota Solo.
Setelah berkeliling lama di daerah itu, mobil tiba-tiba mogok ketika akan melewati tanggul.
"Waktu banjir di Solo itu, kan saya dan Bapak (Jokowi) dan Ibu (Iriana) keliling Joyotakan. Kan sudah muter lama lalu pas mau naik tanggul, mobilnya langsung mogok," ujar Suliadi dalam tayangan video yang diunggah kanal YouTube Presiden Joko Widodo, Sabtu (25/9/2021).
Saat itu, Suliadi mengatakan agar Jokowi dan Iriana tetap di dalam mobil. Sementara dirinya yang akan mendorong mobil. Namun, Jokowi menolaknya.
"Ora, Pak Suli wae sing ono njero karo ibu. Takdoronge. Ngoten. (Tidak, Pak Suli saja yang ada di dalam mobil bersama ibu. Saya yang dorong. Gitu)," kata Suliadi menirukan perkataan Jokowi.
Selain pengalaman di atas, Suliadi pun menceritakan pengalaman lain saat Jokowi tertidur di dalam mobil usai berkunjung Semarang. Setelah mobil tiba di Solo, Jokowi masih tidur.
Saat itu baik Suliadi maupun ajudan enggan membangunkan Jokowi. Pasalnya, saat itu Jokowi tampak sangat lelah.
Hingga akhirnya satu jam kemudian Jokowi terbangun dan bertanya sudah berapa lama sampai di Solo.
"Saya dan ajudan masih di dalam mobil nunggu Bapak bangun. (Menunggu) Sampai Bapak terbangun," tuturnya.
Pria asal Malang, Jawa Timur ini pun menceritakan, selama bekerja dengan Jokowi tak pernah sekalipun dia ditegur atau dimarahi.
Menurutnya, Jokowi selalu santai saat berada di dalam mobil.
Hanya sesekali bertanya apakah Suliadi membawa kaset lagu-lagu agar bisa didengar selama perjalanan.
Suliadi menuturkan, biasanya dia membawa rekaman lagu-lagu Jawa dan lagu salah satu band rock favorit Jokowi, Metallica.
Hal lain yang disiapkan saat mengantar Jokowi adalah beberapa jenis camilan seperti roti, pisang rebus dan kacang rebus.
Pesan untuk Jokowi
Suliadi mengatakan, keberadaan Jokowi penting bagi hidupnya.
Menurutnya, jika tidak ada Jokowi kehidupannya tak seperti sekarang.
"Pak jokowi penting buat saya. Kalau ndak ada Bapak ya saya sendiri tidak seperti ini hidup saya," katanya.
Suliadi merasa senang karena mantan majikannya kini sudah jadi presiden.
Setelah jadi Presiden, menurutnya, Jokowi masih tetap sosok yang sama seperti dulu, tidak neko-neko. Sikap Jokowi kepadanya pun tidak berubah.
"Saya itu ya senang bapak jadi presiden. Nek saya pokoknya senang lah. Ndak neko-neko. Bapak endak berubah kok sama saya," katanya.
Suliadi juga menitipkan pesan untuk Jokowi. Dia mengingatkan agar kepala negara selalu menjaga kesehatan dan tidak lupa makan.
"Bapak Jokowi, jaga kesehatannya. Sama makanya jangan sampai lupa. Semoga panjang umur," tutur Suliadi.
Saat ini, Suliadi beserta keluarganya menetap di Kota Solo.
Tepatnya di rumah keluarga Jokowi yang berlokasi di Tirtoyoso, Kecamatan Banjarsari.
Mengenai hal itu, paman Jokowi, Widodo Prasetyo memberikan penjelasan. Saat itu keponakannya menjadi Wali Kota Jakarta dan pindah ke Ibu Kota.
Sementara itu, Suliadi bertempat tinggal di kontrakan.
"Akhirnya dikasih tempat yang layak ya. Bisa berkumpul dengan keluarganya di rumah Pak Jokowi. Itu Sangat mulia sekali," kata Widodo.
Menurut Widodo, banyak kenagan di rumah Tirtoyoso.
Antara lain, rumah tersebut adalah tempat di mana keluarga Jokowi tinggal usai rumah sebelumnya yang berada di Gilingan terkena gusur.
"Momen yang penting itu di antaranya Pak Joko kuliah di situ. Lulus masih di situ. Dapat istri Mbak Ana (Iriana) juga di situ. Kenangan-kenangan itu banyak yang di Tirtoyoso itu," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/25/16044551/cerita-eks-sopir-saat-jokowi-dorong-mobil-mogok-ketika-tinjau-banjir