"Iya, ini sedang kita coba selesaikan ya," kata Nadia saat ditemui di Sentra Vaksinasi Covid-19 Kompas Gramedia, Jakarta, Kamis (23/9/2021).
Nadia menyampaikan, kendala yang dialami itu lantaran adanya upaya penggabungan platform digital semacam PeduliLindungi dalam lingkup global.
Namun, ia tak membeberkan secara detail nama dari platform global tersebut.
"Pokoknya kita akan mengikuti itu di platform digital dan ini sudah kita lakukan secara bertahap," kata dia.
Nantinya, platform digital tersebut akan memfasilitasi para pelaku perjalanan internasional, termasuk ketika pergi ke Arab Saudi.
Ia mengatakan, platform PeduliLindungi juga akan tercakup dalam platform digital global itu.
"Jadi nanti pelaku perjalanan, khususnya WNI yang memiliki aplikasi PeduliLindungi juga akan bisa terbaca di berbagai barcode yang ada di negara-negara lain," kata dia.
Sebelumnya, saat dihubungi pada Rabu (20/9/2021), Nadia juga mengatakan bahwa akan ada integrasi platform digital global terkait sertifikat vaksin.
"Ini kita integrasi dengan platform global masih dalam proses dan akan dilakukan secara bertahap," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Namun, Nadia juga tak menyebutkan secara detail waktu yang dibutuhkan dalam proses integrasi sistem tersebut.
"Masih sedang kita siapkan," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Konsul Haji Kosulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah Endang Jumali mengatakan, sistem QR Code sertifikat vaksin Covid-19 Indonesia tidak bisa terbaca di bandara Arab Saudi.
Hal itu ditemukan Jumali saat melakukan uji coba sertifikat vaksin Covid-19 beberapa waktu lalu.
"Kami sudah mencoba beberapa kali membaca QR Code sertifikat dari Indonesia sampai pada saat kami uji coba itu belum bisa terbaca," kata Jumali dalam diskusi daring, Selasa (21/9/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/23/14224061/qr-code-sertifikat-vaksin-tak-terbaca-di-arab-saudi-kemenkes-kita-coba