Salin Artikel

Politisi PDI-P Sebut Ada Pihak yang Dorong RI Gabung AUKUS Terkait Laut China Selatan

Menurut dia, desakan tersebut datang karena kelompok tersebut tidak suka Indonesia dekat dengan China.

"Akhir-akhir ini saya berbicara dengan kelompok yang tidak suka kita dekat dengan yang namanya RRT. Kelompok itu ada dan real," kata TB Hasanuddin dalam rapat kerja Komisi I DPR dengan Wakil Menteri Luar Negeri, Rabu (22/9/2021).

"Dan mohon maaf dengan segala hormat, mereka mendesak supaya kita ikut masuk dalam blok Amerika, yang notabene ikut masuk dengan AUKUS," lanjutnya.

Ia mengatakan, kelompok tersebut angkat bicara atas isu yang belakangan ramai dibicarakan terkait perkembangan di Laut China Selatan atau Laut Natuna Utara.

Adapun isu itu mengenai kerja sama yang terbentuk antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat di kawasan Laut China Selatan pada 15 September 2021.

"Mungkin menjadi AUKUSI, itu Australia, United Kingdom (UK), US (United States), dan I (Indonesia). Itu sudah bergelinding. Saya pernah berdiskusi itu," tuturnya.

Kendati demikian, cerita TB, ada pula kelompok lain yaitu mantan prajurit yang meminta Indonesia bersiap melawan AUKUS dengan memperkuat persenjataan.

Namun, dia tak sepakat dengan kelompok tersebut lantaran masih mempertanyakan pihak mana yang akan dilawan.

"Enggak bisa, saya bilang, kita membentuk angkatan hanya untuk bertempur, bagaimana? Yang penting menjaga kedaulatan. Saya mohon dengan hormat, dua sisi ini dan barangkali di ruangan ini saja bisa jadi ada mulai panas," jelasnya.

Atas hal tersebut, TB Hasanuddin menilai Indonesia semestinya mampu mengambil sikap menanggapi perbedaan pandangan ini.

Ia menyarankan dengan mengutip solusi yang diberikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mengutamakan diplomasi guna menyelesaikan masalah.

"Kita punya yang namanya kode etik, sudah diluncurkan oleh Ibu Menlu kode etik menyelesaikan masalah-masalah di wilayah laut bila terjadi ada gesekan-gesekan dengan sit and talk, duduk dan bicara. Tidak boleh menggunakan senjata atau apapun kekerasan," katanya.

Dia menegaskan, dalam menghindari terjadinya konflik di kawasan laut, Indonesia tidak boleh terpancing pada kubu manapun.

Sebaliknya, menurut dia, Indonesia justru bisa mengambil keuntungan dari ketegangan yang ada antara China dan Amerika Serikat dalam AUKUS.

"Sekali lagi, jangan terpancing, karena memang kita sedang dipancing untuk supaya ambil sikap, tegas. Tegas ke mana? Enggak bisa lah. Kita tetap saja. Justru dalam keadaan situasi saat ini manfaatkan kebaikan Amerika, kebaikan China," pungkasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/22/15565181/politisi-pdi-p-sebut-ada-pihak-yang-dorong-ri-gabung-aukus-terkait-laut

Terkini Lainnya

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Nasional
Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Nasional
Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke