Salin Artikel

Lini Masa Kedatangan Vaksin Covid-19 di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia telah menerima kedatangan vaksin Covid-19 sebanyak 68 tahap. 68 tahap itu terhitung sejak 6 Desember 2020 hingga 17 September 2021. 

Total seluruh vaksin yang diterima sampai saat ini, baik dalam bentuk vaksin jadi maupun bahan baku, sebanyak 256,2 juta dosis.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Jakarta, Jumat (17/9/2021), mengatakan, pemerintah akan terus memperkuat upaya untuk mengamankan kebutuhan vaksin nasional.

Diharapkan kolaborasi di tingkat global juga bisa terbentuk untuk mendukung kemandirian bangsa.

Kementerian Kesehatan mencatat per 18 September 2021, total penduduk yang mendapatkan vaksin dosis pertama sebanyak 78.540.519 orang serta penduduk yang sudah mendapatkan dosis lengkap sebanyak 44.716.517 orang.

Berikut Kompas.com rangkum data kedatangan vaksin Covid-19 sejak Desember 2020 hingga September 2021:

Tahap ke-68, 17 September 2021: 5.000.000 dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-67, 17 September 2021: 968.360 dosis jadi vaksin AstraZeneca

Tahap ke-66, 17 September 2021: 1.755.000 dosis vaksin jadi Pfizer

Tahap ke-65, 16 September 2021: 877.500 dosis vaksin jadi Pfizer

Tahap ke-64, 16 September 2021: 968.360 dosis jadi vaksin AstraZeneca

Tahap ke-63, 16 September 2021: 1.643.850 dosis vaksin Pfizer 

Tahap ke-62, 15 September 2021: 274.950 dosis vaksin jadi produksi Pfizer

Tahap ke-61, 14 September 2021: 1.808.040 dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-60, 13 September 2021: 2.295.680 dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-59, 13 September 2021: 5.000.000 dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-58, 12 September 2021: 2.296.960 dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-57, 11 September 2021: 2.075.000 dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-56, 11 September 2021: 500.000 dosis vaksin jadi Johnson & Johnson


Tahap ke-55, 10 September 2021: 358.700 dosis jadi vaksin AstraZeneca

Tahap ke-54, 10 September 2021: 615.000 dosis jadi vaksin AstraZeneca

Tahap ke-53, 10 September 2021: 2.079.000 dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-52, 10 September 2021: 639.990 dosis vaksin jadi Pfizer

Tahap ke-51, 8 September 2021: 500.000 dosis vaksin jadi AstraZeneca

Tahap ke-50, 6 September 2021: 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-49, 4 September 2021: 207.000 dosis vaksin jadi AstraZeneca

Tahap ke-48, 2 September 2021: 500.000 dosis vaksin jadi AstraZeneca

Tahap ke-47, 2 September 2021: 1.195.740 dosis vaksin jadi Pfizer

Tahap ke-46, 1 September 2021: 583.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca

Tahap ke-45, 30 Agustus 2021: 9,2 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku

Tahap ke-44, 27 Agustus 2021: 1.086.000 dosis vaksin produksi AstraZeneca

Tahap ke-43, 27 Agustus 2021: 5 juta dosis vaksin jadi CoronaVac produksi Sinovac

Tahap ke-42, 23 Agustus 2021: 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-41, 20 Agustus 2021: 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-40, 20 Agustus 2021: 567.500 dosis vaksin jadi AstraZeneca

Tahap ke-39, 19 Agustus 2021: 450.000 dosis vaksin jadi AstraZeneca

Tahap ke-38, 19 Agustus 2021: 1.560.780 dosis vaksin jadi Pfizer

Tahap ke-37, 16 Agustus 2021: 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-36, 13 Agustus 2021: 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-35, 6 Agustus 2021: 594.200 dosis vaksin jadi AstraZeneca

Tahap ke-34, 3 Agustus 2021: 500.000 dosis vaksin jadi Sinopharm

Tahap ke-33, 3 Agustus 2021: 620 ribu dosis vaksin jadi AstraZeneca

Tahap ke-32, 1 Agustus 2021: 3,5 juta dosis vaksin jadi Moderna

Tahap ke-31, 30 Juli 2021: 1,5 juta dosis vaksin jadi Sinopharm

Tahap ke-30, 27 Juli 2021: 21,2 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku

Tahap ke-29, 22 Juli 2021: 8 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku


Tahap ke-28, 19 Juli 2021: 1.184,000 dosis vaksin jadi Sinopharm

Tahap ke-27, 16 Juli 2021: 1,4 juta dosis vaksin jadi Sinopharm

Tahap ke-26, 16 Juli 2021: 1.041.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca

Tahap ke-25, 15 Juli 2021: 1.162.840 dosis vaksin jadi AstraZeneca 

Tahap ke-24, 15 Juli 2021: 1.500.100 dosis vaksin jadi Moderna 

Tahap ke-23, 13 Juli 2021:  3.476.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca

Tahap ke-22, 13 Juli 2021: 1.408.000 vaksin jadi Sinopharm

Tahap ke-21, 12 Juli 2021: 10.000.280 dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku 

Tahap ke-20, 11 Juli 2021: 3.000.060 dosis vaksin jadi Moderna

Tahap ke-19, 1 Juli 2021: 998.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca

Tahap ke-18, 30 Juni 2021: 14 juta dosis Sinovac dalam bentuk bahan baku

Tahap ke-17, 20 Juni 2021: 10 juta dosis Sinovac dalam bentuk bulk 

Tahap ke-16, 11 Juni 2021: 1 juta dosis vaksin jadi Sinopharm

Tahap ke-15, 5 dan 10 Juni 2021: 313.100 dosis jadi vaksin AstraZeneca dan menyusul sebanyak  1.504.800 vaksin AstraZeneca.

Tahap ke-14, 31 Mei 2021: 8 juta dosis Sinovac dalam bentuk bahan baku

Tahap ke-13, 25 Mei 2021: 8 juta dosis Sinovac dalam bentuk bulk

Tahap ke-12, 8 Mei 2021: 1.389.600 dosis vaksin jadi AstraZeneca


Tahap ke-11, 1 Mei 2021:  500.00 dosis vaksin jadi Sinopharm 

Tahap ke-10, 30 April 2021: 6.000.000 Sinovac dalam bentuk bulk dan 482.400 Sinopharm 

Tahap ke-9,  26 April: 3.852.000 dosis vaksin jadi Astrazeneca

Tahap ke-8, 18 April 2021: 6.000.000 dosis Sinovac dalam bentuk bahan baku

Tahap ke-7, 25 Maret 2021: 16.000.000 dosis Sinovac dalam bentuk bahan baku

Tahap ke-6, 8 Maret 2021: 1.113.600 dosis vaksin AstraZeneca

Tahap ke-5, 2 Maret 2021: 10.000.000 dosis Sinovac dalam bentuk bahan baku

Tahap ke-4, 2 Februari 2021: 11. 000.000 dosis Sinovac dalam bentuk bahan baku

Tahap ke-3, 12 Januari 2021: 16.500.000 dosis Sinovac dalam bentuk bahan baku

Tahap ke-2, 31 Desember 2020: 1.800.000 dosis vaksin jadi Sinovac

Tahap ke-1, 6 Desember 2020:  1.200.000 dosis vaksin jadi Sinovac

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/19/08273261/lini-masa-kedatangan-vaksin-covid-19-di-indonesia

Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke