JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menegaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harus mengejar pembelajaran tatap muka (PTM) dan bukan sebaliknya.
Hal tersebut disampaikan Nadiem saat mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMAN 19 Kabupaten Tangerang dan vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Tanara, Kamis (16/9/2021).
"Saya tekankan bahwa vaksinasi itu harus mengejar pembelajaran tatap muka, bukan tatap muka yang mengejar vaksinasi," kata Nadiem.
Dengan demikian, sekolah-sekolah yang ada di daerah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3 harus segera melaksanakan PTM.
Sebab, jika tidak, ujar dia, sekolah-sekolah tidak akan terlatih dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam situasi yang baru.
Tidak hanya bagi sekolah tingkat menengah dan perguruan tinggi, kata dia, tetapi juga bagi tingkat dasar seperti PAUD dan SD.
"Barulah tugas vaksinasi adalah mengejar PTM tersebut, untuk memastikan prioritas nomor satu adalah guru dan tenaga pendidik, baru setelah itu murid-murid di atas umur 12 tahun dan orangtua murid," kata dia.
Nadiem mengatakan, hal tersebut menjadi dasar kebijakan pemerintah pusat untuk melaksanakan PTM saat ini.
Dia memastikan bahwa vaksinasi bukan menjadi kriteria tatap muka, sehingga apabila semua guru sudah lengkap vaksinasinya, maka sekolah wajib melaksanakan PTM.
"Saya sangat bahagia karena sekarang daerah sudah banyak mengakselerasi pembelajaran tatap muka terbatas," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/16/16000041/mendikbud-ristek-vaksinasi-covid-19-harus-kejar-ptm-bukan-sebaliknya