Oleh karenanya, ia meminta masyarakat belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.
"Kita memang harus mulai belajar hidup berdampingan dengan Covid-19 karena memang Covid ini tidak akan hilang secara total dari negara kita," kata Jokowi saat meninjau vaksinasi Covid-19 di Aceh Besar, Nangroe Aceh Darussalam, Kamis (16/9/2021).
Jokowi ingin vaksinasi virus corona terus dipercepat dan diperluas di berbagai daerah, salah satunya melalui metode door to door atau dari pintu ke pintu. Melalui metode tersebut, masyarakat lebih mudah mendapatkan vaksin.
Vaksin diharapkan dapat memberi perlindungan pada masyarakat dari penularan virus. Semakin cepat vaksinasi rampung, maka herd immunity atau kekebalan komunal semakin cepat terbentuk.
"Vaksinasi ini merupakan salah satu kunci untuk menghambat penyebaran Covid-19 dan kita harapkan dengan percepatan vaksinasi, penyebaran Covid-19 ini laju penyebarannya bisa kita kendalikan," ucap Jokowi.
Presiden Jokowi telah berulang kali menyampaikan bahwa virus corona tak mungkin hilang sepenuhnya.
Oleh karenanya, ia berpesan agar masyarakat tak euforia berlebihan merespons penurunan situasi pandemi virus corona di Indonesia.
"Kita semuanya bersama-sama harus menyampaikan kepada masyarakat, kepada rakyat bahwa yang namanya Covid ini tidak mungkin hilang secara total," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin malam.
"Yang bisa kita adalah mengendalikan, ini penting. Statement ini penting sekali supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan," tuturnya.
Adapun vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah mulai digelar sejak 13 Januari 2021. Pemerintah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yakni sebanyak 208.265.720 orang.
Presiden pun telah menargetkan angka vaksinasi mampu mencapai lebih dari 2 juta suntikan per hari. Ia ingin 70 persen penduduk Tanah Air sudah divaksin pada akhir tahun ini.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/16/12310481/jokowi-covid-19-tak-akan-hilang-total-harus-belajar-hidup-berdampingan