"Yang penting kita jangan rebutan di bawah dan tidak boleh ada vaksin yang menganggur," kata Andika dalam telekonferensi dengan para Kepala Kesehatan Kodam dan Kepala RS TNI AD, dikutip dari Antara, Minggu (12/9/2021).
Andika mengingatkan, stok vaksin yang masih belum terpakai harus secepatnya didistribusikan kepada masyarakat.
Dengan demikian, target kekebalan komunitas (herd immunity) dapat segera terwujud.
Namun, KSAD mengamini adanya persoalan program vaksinasi di lapangan, salah satunya yaitu stok vaksin dosis kedua yang belum tersedia secara memadai.
Menurut Andika, pemerintah berusaha melakukan yang terbaik, tetapi tiap daerah memiliki karakteristik masalah yang berbeda-beda.
"Kendala selalu ada di lapangan dan vaksinasi memang sulit dilakukan. Namun, pemerintah sudah berusaha yang terbaik," tuturnya.
Kendati begitu, Andika meminta semua pihak tetap menjalankan perintah atau komando semaksimal mungkin.
Ia pun mengingatkan jajarannya agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan saat pelaksanaan vaksinasi massal.
"Kita hanya perlu jalankan semaksimal mungkin demi menjaga bangsa dan membantu masyarakat dari paparan Covid-19," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letnan Jenderal TNI Albertus Budi Sulistya mengatakan, tingkat kerisian ruang isolasi untuk pasien Covid-19 terus menurun.
Selain itu, dia mengungkapkan tidak ada pasien Covid-19 di rumah sakit lapangan RSPAD dalam tiga hari ini.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/12/17441361/ksad-tidak-boleh-ada-vaksin-covid-19-menganggur