Salin Artikel

Sebaran 2.310 Kasus Varian Baru Covid-19 di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus varian baru di Indonesia mencapai 2.310 orang pada 27 Agustus 2021. Semua jumlah tersebut terdiri dari tiga varian baru virus corona, yaitu Alpha, Beta, dan Delta yang tersebar di 33 provinsi.

Dari jumlah itu, kasus varian Delta mendominasi yaitu sebanyak 2.229, lalu Alpha sebanyak 64, dan Beta 17.

Kasus varian baru paling banyak ditemukan di provinsi DKI Jakarta sebanyak 800, disusul Jawa Barat 334, dan Kalimantan Timur 299.

Total kasus varian baru ini mengalami peningkatan dari jumlah sebelumnya.

Pada 25 Agustus 2021, kasus varian baru di Indonesia berjumlah 2.178 yang tersebar di 31 provinsi Indonesia.

Itu artinya, pada periode kali ini ada dua provinsi baru yang ditemukan kasus varian baru virus Covid-19. Dua provinsi itu adalah Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara.

Berikut sebaran 2.310 kasus varian baru di Indonesia hingga 27 Agustus 2021:

Aceh
Delta: 18

Sumatera Utara
Alpha: 2
Delta: 73

Riau
Alpha: 1
Delta: 30

Sumatera Barat
Delta: 75

Kepulauan Riau
Alpha: 7
Delta: 3

Jambi
Delta: 1


Bengkulu

Delta: 3

Sumatera Selatan:
Alpha: 1
Delta:9

Kepulauan Bangka Belitung
Delta: 27

Lampung
Alpha: 1
Delta: 3

DKI Jakarta
Alpha: 37
Beta: 12
Delta: 751

Banten
Delta: 22

Jawa Barat
Alpha: 10
Beta: 2
Delta: 322

Jawa Tengah
Alpha: 1
Delta: 191

D.I Yogyakarta
Delta: 20

Jawa Timur
Alpha: 2
Beta: 2
Delta: 20

Bali
Alpha: 1
Beta: 1
Delta: 23


NTB

Delta: 46

NTT
Delta: 102

Kalimantan Tengah
Delta: 3 kasus

Kalimantan Selatan
Alpha: 1
Delta: 17

Sulawesi Selatan
Delta: 14

Kalimanta Utara
Delta: 16

Kalimantan Timur
Delta: 299

Sulawesi Tengah
Delta: 20

Sulawesi Tenggara
Delta: 20

Gorontalo
Delta: 1

Sulawesi Utara
Delta: 8

Maluku Utara
Delta: 30

Maluku
Delta: 10

Papua Barat
Delta: 12

Papua
Delta: 12

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/09/19542441/sebaran-2310-kasus-varian-baru-covid-19-di-indonesia

Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke