Salin Artikel

Cegah Varian Mu, Wapres Minta Pintu Masuk Wilayah RI Diperketat

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pengawasan pintu masuk wilayah Indonesia perlu diperketat untuk mencegah varian baru virus corona atau varian Mu. Saat ini varian baru virus corona penyebab Covid-19 disebut telah terdeteksi di Kolombia.

"Saya kira sementara ini diperketat saja pintu masuknya. Supaya mereka yang masuk, kalau memang nanti membawa varian baru itu sudah bisa dicegah lebih awal, baik di lapangan udara maupun pintu laut semua dilakukan pengetatan," kata Ma'ruf, saat meninjau pelaksanaan PTM di SMP Negeri 1 Citeureup dan vaksinasi Covid-19 di SMK Kesehatan Annisa, Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/9/2021).

Selain itu, Ma'ruf menekankan soal disiplin penerapan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan. Kemudian, peningkatan testing, pelacakan atau tracing, dan perawatan terhadap pasien positif Covid-19.

"Terus dilakukan penelusuran kepada mereka yang terpapar sehingga tidak ada lagi yang tidak tertangani dengan baik," kata Ma'ruf.

Selain itu, ia menuturkan, vaksinasi juga tak kalah penting dalam mencegah penularan varian baru virus Corona. Menurut Ma'ruf, vaksinasi merupakan kunci paling penting dalam menekan laju penyebaran Covid-19.

"Vaksinasi jadi kuncinya yang paling penting. Itu game changer-nya sehingga kami terus melakukn upaya-upaya percepatan," ujar Ma'ruf.

Saat ini pemerintah berupaya menggencarkan program vaksinasi Covid-19. Selain melalui dinas kesehatan, pemerintah juga menyalurkan vaksin melalui TNI, Polri, dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Penyelenggaraan vaksinasi dilakukan oleh pemerintah daerah hingga pihak swasta, seperti lembaga pendidika dan perguruan tinggi.

"Ini dalam rangka mempercepat. Sekarang kita sudah menuju kepada 2 juta lebih (orang yang divaksin) per hari. Kalau selama ini baru satu juta lebih per hari, sekarang kita sudah mulai 2 juta," kata dia.

Sebelumnya diberikan, dikutip dari The Guardian, Rabu (1/9/2021), varian Mu atau B.1.621 pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021, dan dilaporkan di beberapa bagian Amerika Selatan.

Di luar Amerika Selatan, kasus juga dilaporkan di Inggris, Eropa, AS, dan Hong Kong.

Berdasarkan pemberitaan France24, Rabu (1/9/2021), ada kekhawatiran yang meluas atas munculnya mutasi virus baru. Hal ini disebabkan karena tingkat infeksi kembali meningkat secara global, terlebih dengan adanya varian Delta yang mudah menular.

Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 bermutasi dari waktu ke waktu. Sebagian besar mutasi memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada sifat virus.

Namun, mutasi tertentu dapat memengaruhi sifat virus dan memengaruhi seberapa mudah virus itu menyebar, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan ketahanannya terhadap vaksin, obat-obatan, dan tindakan pencegahan lainnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/09/13272001/cegah-varian-mu-wapres-minta-pintu-masuk-wilayah-ri-diperketat

Terkini Lainnya

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke