Kepala Bidang Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) Kemensos Andi Ridwan Asnaj mengatakan, pihaknya memberi perhatian khusus terhadap kasus tersebut.
"Kami tentu memberikan perhatian khusus atas kejadian itu. Tim sudah diturunkan untuk mendata apa saja keperluan korban yang sedang dirawat," kata Andi dikutip dari Antara, Senin (6/9/2021).
Selain melakukan pendataan keperluan korban melalui tim tersebut, ujar dia, Kemensos juga siap membantu pembiayaan operasi mata AP.
Pasalnya, AP mengalami luka di bagian mata kanan karena kedua orangtuanya berusaha mencungkil mata anak kandungnya itu akibat pesugihan.
"Tim yang diturunkan juga melakukan pendampingan sosial untuk memulihkan trauma psikologi korban," kata dia.
Andi memastikan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) kabupaten setempat yang menurunkan psikolog untuk melakukan trauma healing kepada korban.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah perempuan berusia enam tahun berinisial AP asal Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dievakuasi ke rumah sakit setelah mata kanannya menjadi korban kekerasan kedua orangtua, paman, serta kakek dan neneknya.
Aparat kepolisian yang menerima laporan korban telah mengamankan lima pelaku dengan motif halusinasi dan bisikan gaib.
Korban kini dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, dengan luka pada bagian mata kanan.
Sebelumnya, korban dievakuasi oleh pamannya, Bayu (34), bersama petugas Bhabinkantibmas Malino yang memergoki korban tengah dianiaya.
Bayu menuturkan, korban diduga menjadi korban pesugihan oleh kerabatnya.
Sebab, ibu korban mengaku mendengar bisikan gaib, ditambah dengan kerapnya dilakukan ritual aneh pada malam tertentu di rumah korban.
Selain mengakibatkan mata kanan AP rusak, ritual tersebut juga diduga telah memakan korban jiwa lain, yakni kakak AP.
Kakak AP, DS (22), diduga tewas usai dicekoki 2 liter air garam oleh pelaku ritual pesugihan pada Rabu (1/9/2021).
"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," kata Bayu.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/06/18334211/kemensos-turunkan-tim-bantu-anak-korban-penganiayaan-orangtua-yang-pesugihan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.